Sabtu, 03 Desember 2016

Sebuah Rasa - Memberi dan Menerima

Apa yang kau tahu prihal sebuah rasa ? Orang bilang cinta itu prihal waktu, waktu yang akan memutuskan apakah kau harus mencintai seseorang atau hanya mengabaikannya. Bukankah waktu adalah sebuah media ? Tergantung bagiamana caramu menggunakannya, akankah kau gunakan untuk menciptakan sebuah rasa, menghilangkan sebuah rasa atau hanya membiarkannya pergi. Aku tahu, cinta bukanlah cinta jika kau hanya berbicara mengenai kebahagiaan tanpa luka. Apa yang akan kau pilih? Adakah keadilan dalam mencintai dan dicintai?

Cinta berbicara mengenai memberi dan menerima, jika hanya salah satu apakah masih bisa dibilang cinta? Ada yang bilang cinta itu tak ada logika, hanya berbicara mengenai rasa tanpa pikir. Bukankah ketika kita mencintai seseorang kita akan melakukan keduanya ? Kita akan merasakan bagaimana cinta membuatmu bahagia ataupun terluka, kita juga akan memikirkan banyak hal karena cinta. Akankah kita bisa menahan diri untuk tidak melukai orang yang kita cintai dan akankah kita selalu membuat orang yang kita cintai untuk lebih banyak merasakan bahagia?

Cinta menurutku selalu berbicara mengenai dua sisi, bahagia dan terluka, memberi dan menerima, perasaan dan pikiran, hal hal semacam itu seperti paketan yang tak dapat dipisahkan. Cinta yang seperti apa yang ideal? Aku masih memikirkannya.

Lalu ketika kita memilih untuk mencintai seseorang dan bertahan pada rasa itu, tapi semakin kita memberikan perasaan kita justru kita terluka lebih banyak, maka jenis cinta seperti apa itu ? Kurasa itu aku, memilih pada sebuah cinta yang memberiku luka lebih banyak. Sepertinya aku terlalu banyak menangis dibandingkan tersenyum. Tidak, bahkan aku tidak tahu apakah ini sebuah cinta atau bukan. seringnya aku hanya ingin mempercayai apa yang ingin aku percayai.

Kurasa yang aku lakukan masihlah adil, baik untukku atau untuknya. Aku akan menjaga apa yang harus aku jaga dan memperbaiki apa yang harus aku perbaiki. Cinta masih hal abtrak bagiku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar