Rabu, 30 September 2015

Surat untuk SEIGA

Dipikir-pikir tulisan sebundelku tentang kalian tak kutemukan lagi, dan dipikir aku berhenti menulis tentang kalian sejak lulus sekolah kah?
Jika ku tanya "Hai apa kabar?" akankah kalian menyambutnya? setidaknya memberi kabar jika kalian selalu akan baik-baik saja, alhasil karena tak saling berkabar maka hanya akan menjadi "stalker" yang selalu stalking *ups*
Meski terakhir bertemu saat acara buka puasa bersama tahun 2015 ini, namun SEIGA tak dalam keasaan utuhnya, jadi jika kubilang masih rindu bolehkah? Yang ku tahu kini kalian tengah asyik dengan dunia yang kalian tengah singgahi, entah itu dalam perkuliahan, aktivitas organisasi/komunitas, atau pekerjaan. Sebuah kotak chat hanya kadang terlalu sepi, ingin rasanya bertegur sapa kembali, saling bertukar cerita baik itu masa lalu putih abu atau cerita yang hanya kalian miliki sendiri, ingin rasanya kembali bertukar canda dan tawa yang kini kadang samar ketika mengingatnya. Boleh jika ku bilang rindu? jika tak bisa bertukar sapa dan senyuman dalam visual, bisakah jika lewat sebuah tulisan? meski hanya satu kata "Hai" dan cukup sampai disitu.
Kini satu persatu kalian meniti hidup diatas awan, satu persatu telah mencapai kelulusannya, satu persatu telah mencapai kesuksesannya, satu persatu (*saat ini baru satu sih*) tengah membina keluarga yang penuh kasih. 
Jika tak bisa melihat kalian dimasa kini dan masa mendatang maka aku hanya akan melihat ke masa lalu, dimana ada senyumku yang terlukis karena kalian, tawaku yang lepas karena kalian, canda yang tak lagi terhitung jumlahnya, bahkan jika itu adalah air mata karena kalian, maka indahlah sudah jika masih bisa ku buka kotak waktuku kemasa putih abu lagi, kadang terlalu takut jika ingatan itu tak lagi kumiliki, hanya takut jika memori itu hilang, takut lupa untuk mengingat kalian. Ini memori yang kepalang acak tapi senang bisa mengingatnya...

Ingatkah? selesai dari sebuah drama dari salah satu mata pelajaran yang kepalang abstrak, tapi kurasa ada banyak cerita dalam prosesnya, ada banyak "adeeuuhh" dan "hahahaha" saat pelaksanaanya. Menyenangkan meski lelah karena asli lapangannya panas banget. Senang bisa melihat ekspresi yang mungkin tak bisa kalian tunjukkan dalam kehidupan normal. Boleh jujur? aku banyak tertawa dan terima kasih untuk itu :)
Sedihnya lupa kapan gambar itu dibekukan oleh lensa kamera, yang aku ingat gambar itu ada dalam spanduk Sistem Periodek Unsur di kelas, senang bisa melihat banyak senyuman yang terlukis disana.

Kurasa ini foto kelas pertama kita bukan? ada yang bilang "gayanya Rika gagah, cowo banget, sangar" *lupa siapa yang bilang. Sayangnya SEIGA tak utuh disana, masih kupajang foto itu dalam kamarku :) jika rindu aku hanya akan melihatnya dan mengingat setiap pemilik senyuman itu.

Masih ada Bu Prima disana, kurasa itu saat menjadi petugas upacara di kelas 11, ini yang aku takutkan, aku lupa cerita dibalik gambar itu, sayang tak ada yang membantuku mengingatnya, jurnal harianku dilalap api, jadi sudah hilang menjadi abu, dan kebanyakan tentang kalian...
Terlalu banyak cerita dalam potret itu, mulai dari senyuman, tawa, canda, jeritan, emosi marah, sampai tangisan. Masih bisa kuingat saat awal diadakannya pengumuman karya wisata, terlalu banyak yang tak berminat ikut, dan setelah Bu Prima menyebutkan tugas yang mesti dikerjakan semua yang tadinya tak ikut berubah pikiran *termasuk aku*. Ingat mengumpulkan uang dengan menjadi "pemulung", cari besi sana sini, bersiin botol dari milah, cutting sampai cuci dan diperolehlah dua karung. Ingat mengamen? dan ada yang kena tilang? *meski tak merasakannya tapi aku ingat samar-samar ceritanya*. Saat dilokasi ingat ada korban dari penampakan palsu? ingat bagaimana sorot mata lain memandang kita karena sebuah pakaian? Ingat bagaimana kita semua berkumpul malam-malam disatu kamar *dan please itu kamar yang aku tempatin*, saat itu terlalu kaget dengan yang menjaga lorong seolah mengaku salah semua sembunyi di kamar mandi, kalian ingat itu? aku masih bisa ingat banyak tapak kaki kalian dalam kamar mandi, masih ingat bagaimana aku mesti menjaga pintu untuk berjaga, masih ingat bagaimana kalian lari dari kamar. Padahal saat itu ceritanya kita lagi rapat ya? hehe... Ingat siapa saja yang sedang proses pendekatan? ada yang bilang "Jogja I'm in Love" dan jelas tak lupa dengan kebaikan teramat sangat dari sang wali kelas tercinta :) 
Nonton film, ingat pertama kali kita nonton bareng? ceritanya mau nonton Harry Potter ya pas pertama? tapi ternyata belum muncul, dan ingat apa yang kita tonton? sumpah gak mau inget saat itu, tapi masih inget, dan kedua kalinya Alhamdulillah tontonan yang lebih manfaat dapat diskon tiket yaa? cuma bayar 5000 kalau gak salah? hehe *ekhem saat ini juga sedang ada yang pendekatan yaa? hehe *ups*
Pelajaran seni yang kuingat saat melihat foto ini, disini juga cukup banyak cerita bukan? dari yang katanya kelas terbaik hingga terburuk, karena kesalahpahaman kita dengan sang guru, sampai akhirnya beberapa dari kita pergi meminta maaf dan diberikan kesempatan ke-dua, syukurlah hasilnya tak terlalu buruk bukan? *kepalang banyak yang ambil dispen saat ujian berlangsung*


Ahh rasanya ingin terus mengingat, kurahap kalian juga, silaturahmi gak boleh putus yaa... paling tidak ada kamar chat yang bisa kita singgahi untuk tetap menjaga komunikasi :) 

For all of you... SEIGA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar