Selasa, 29 September 2015

Untukku, Dariku, Olehku

Aku, ya ini untuk aku... 
Bisakan berhenti mengeluh? kuyakin itu mudah, karena betapa beruntungnya dirimu masih bisa menikmati waktu dalam aktivitasmu yang belum tentu dimiliki orang lain. 
Aku, ya ini untuk aku...
Belajarlah mengayuh dengan benar, jangan melambat disaat kau lelah, dan cepat disaat kau tengah diburu waktu, jikapun harus melambat dan mempercepat lihatlah ada apa di depanmu, disampingmu dan dibelakangmu. Tidakkah kau lelah diburu waktu?
Aku, ya ini untuk aku...
Bisakah tak selalu melihat keatas, kepalamu akan pegal bukan main jika terus menengadah, kau bisa terjatuh bahkan jika hanya karena kerikil kecil
Aku, ya ini untuk aku...
Jangan melulu melihat ke bawah, salah salah kau akan terbentur, nikmatilah langit diatas sana
Aku, ya ini untuk aku...
Bisakah jaga lisanmu? Kau punya akal dan hati, posisikan dirimu, lisanmu bumerang bagimu, jika itu tajam maka akan berbalik pula padamu
Aku, ya ini untuk aku...
Langkahkan kakimu dengan benar, teliti lagi mana arah yang akan kau tuju, meski tersesat kadang menyenangkan tapi kau harus pulang, ada rumah yang mesti kau tuju, iya... itu mimpimu
Aku, ya ini untuk aku...
Menyerahlah, tak berarti kau kalah, tapi jangan lawan aturan, jika itu bukan untukmu jangan paksakan, kau tau dipaksakan tanpa makna semua hanya sampah
Aku, ya ini untuk aku...
Bergeraklah, tak peduli besar atau kecil, semua memiliki makna, pilihlah yang baik untukmu, tapi jangan egois dengan tak memperhatikan apa yang baik untuk orang lain bahkan jika itu orang asing
Aku, ya ini untuk aku...
Bertanggungjawablah, pilihanmu adalah jalanmu, tuntaskan dan akhiri diwaktu yang tepat, bukan berhenti ditengah tengah karena lelah yang tak ada artinya, egois namanya
Aku, ya ini untuk aku...
Hidup ini bukan hanya persoalanmu saja, bukan hanya tentangmu dan dirimu, bukan hanya kamu
Aku, ya ini untuk aku, ini pesan dariku untukku
Kau punya mata untuk melihat indahnya dunia 
Kau punya telinga untuk menikmati indahnya harmoni alam
Kau punya tangan untuk menyentuh segala kebaikan
Kau punya lisan untuk berbicara yang baik dan berguna
Kau punya kaki untuk terus melangkah
Kau punya hati untuk merasa
Kau punya jantung untukmu agar tetap hidup
Kau punya segalanya yang Tuhan berikan, lantas masih pantaskah untuk mengeluh? masih pantaskah kau mempertanyakan rencana indah-Nya? 
Aku, ya ini untuk aku...
Kau punya akal, anugrah terindah yang Tuhan beri, gunakanlah dengan baik dan pertanggungjawabkan akalmu yang membawamu menjalani kehidupanmu.


nb : teguran hati kecil, entahlah... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar