Sebuah tulisan yang pernah kujanjikan, maaf karena baru sempat, sebenarnya kepalang bingung mesti menceritakan apa. Tapi inilah Mekar Mukti...
Sebuah takdir yang Tuhan aturkan untuk kami ber-10, sebuah tempat sederhana dengan ke-khasannya yang sederhana, entahlah mungkin ketika kami berbicara mengenai Mekarmukti kami akan menyebutkan hal yang berbeda. Ketika kerinduan berpusat entah itu rindu "Cilok Manta...P" atau "Batagor yang kehilangan tahunya", atau mungkin "Larutan Penyegar" atau menu sarapan yang kepalang irit, jika itu nasi goreng maka hanya akan ada dua piring, tak lebih mmm... meski kadang tiga tergantung berapa banyak nasi yang ada, sedih? tidak, itu salah satu bahagiaku yang sederhana, disana kami berbagi, meski kadang dan tak jarang niat baik kami berbagi justru berakhir pada kata "Iya da, nasi goreng aku mah gak enak" hahaha, atau sarapan bubur yang satu orang tak cukup satu alas, bisa dua sampai tiga, atau bahkan penghabisan dengan memakannya langsung masih dalam panci besar.
Ada satu yang kuhindari ketika berada di dapur, goreng kerupuk *emang dasar gak bisa masak, goreng kerupuk aja gosong pffftt... kalaupun jadwal piket masak seringnya jadi assisten atau ambil bagian masak nasi, meski tak jarang nasinya agak lembek *duuh harus belajar masak ya*.
Berbicara soal makanan karena judul postingannya "Dapur dan makanan" umi jagonya soal bubur, dan candil, ceu edoh 1 jagonya soal bubur sumsum, kabayan jagonya nasi goreng, kalau si duet maut sih udah jago semuanya, kokinya posko... lebih rela masak dan diam berjam-jam didapur dibanding ikut kegiatan *ups*. Abi yang kalau lagi laper hobinya bikin mie tanpa bagi-bagi, atau pak kyai yang selalu ada disaat bagian penghabisan, dan Salim yang kalau habis makan, itu piring kayak yang gak dipake sama sekali *sumpah bersih banget* entah gimana caranya dia makan, dan itu yang kami semua suka, merhatiin piring Salim kalau selesai makan. Ceu edoh 2? mmm... yang kadang suka asik sendirian masak didapur disaat yang lain lagi entah kemana.
Pernah gak? beli nasi kuning tapi yang dibuatin malah lontong sayur?jadi ceritanya kalau mau beli harus sambil nunjuk dagangannya hehe.
Panganan khas? ahhh kalo Sumedang sih udah surganya opak kali yaa, jadi cemilan paling kece ya opak, ada satu lagi sih "cipeng" semacam bikin cireng diatasnya kasih oncom tapi tipiiiiis banget, jadinya kriuk kriuk, satu lagi "surabi" meski udah gak aneh sih tapi itu adalah panganan yang gak dicomot sama sekali kalau disuguhin ke anak KKN desa tetangga *tetangga tapi jauhnya gak ketulungan* haha bosen kali yaa..
Apa lagi nih yang mesti diceritain? haha cukup dulu yaa mungkin akan muncul tulisan ketiga tentang hal lain :)
Kotak waktuku sedikit sulit dibuka, jadi tak banyak cerita yang bisa ku alirkan. Rindu kalian guys... yuuk luangkan waktu untuk mengambil satu gambar :)
Emmm Kangeeeen... >_<
BalasHapus