Sabtu, 17 Oktober 2015

Untukku? entahlah..

Kesunyian mendatangkan indah dengan caranya sendiri, sunyi tak berarti kau sendirian, dan sendirian tak berarti jika kau kesepian. Berteman memang menyenangkan, dan akan selalu seperti itu, menjalin sebuah hubungan antar sesama sungguhlah indah. Aku selalu suka dan ingat kata-kata ini "Orang yang tak pernah sendirian, mungkin dia tak akan tahu nikmatnya sunyi". Aku hanyalah aku, seseorang yang tak begitu suka ada ditengah keramaian. Kau tahu, ada banyak hal yang bisa kau lakukan ketika waktumu hanya milikmu sendiri. Entahlah, saat waktuku menjadi milikku sendiri aku tak pernah merasa sepi. Seringnya aku bersahabat dengan abjad, dan disanalah segala ceritaku akan mengalir. Mungkin kebanyakan orang akan merasa bosan dan jenuh, sampai seseorang itu akan mulai menghubungi teman-temannya, hingga akhirnya akan menghabiskan waktu bersama. Kadang aku melakukannya, saling sapa dan bertemu dengan wajah-wajah yang selalu kurindukan, saat bertemu akan ada banyak cerita yang mengalir sampai akhirnya waktupun tak dihiraukannya lalu tiba-tiba waktu membuatnya ingat untuk kembali. 
Aku memang suka menikmati waktuku sendirian, bukan berarti tak bersosialisasi. Ada waktuku yang sengaja kuluangkan untuk itu, kini ada waktuku yang kuluangkan untuk bersama orang-orang yang baru saja kukenal. Sepertinya aku jarang menghabiskan waktu dengan orang-orang seusiaku, kebanyakan hanya anak-anak. Mulai dengan pasukan merah, kadang dengan si hijau yang sungguh aku sangat merindukannya, tapi hanya sebatas kata rindu, kadang dengan muridku yang hanya ada 3 saat ini, dua diantaranya senang sekali bercerita, dan yang satu mmm remaja yang dingin tapi dia hebat. 
Kau tahu, ada satu mimpiku yang baru-baru ini muncul. Kelak mungkin 3 atau 4 tahun lagi aku ingin berada ditengah anak anak yang menggemaskan, melihat bagaimana mereka tumbuh dan dewasa. Berada disebuah rumah besar dengan banyak kamar, dan sebuah halaman yang sangat luas untuk mereka bermain dan belajar. Mengajar dan mendidik mereka sampai mereka akan berguna untuk agama dan bangsa ini. Aku tahu itu mimpi yang kepalang besar, tapi akan kubuat nyata perlahan, dan kurasa harus dimulai dengan "uang" haha... bermimpi sungguhlah menyenangkan :) 
Ada yang membuatku sangat senang saat gadis kecil itu berkata "belajar sama kakak mah seneng, gak kerasa beda waktu belajar sama kak ***** " tak baik memang membandingkan, tapi jika boleh jujur kata kata gadis kecil itu membuatku senang. 
Yang aku tahu bukan prihal seberapa banyak uang yang akan kita dapat ketika mengajar, uang memang penting, akan sulit melakukan banyak hal tanpa uang. Tapi lihatlah mereka bagaimana mereka tersenyum dan mengalirkan semua cerita yang mereka ingin ceritakan, bagaimana mereka akhirnya mengatakan "iya bisa, udah ngerti" ada bahagian tersendiri disana. Mengajar dengan hati kurasa sedikit sulit tapi akan menyenangkan jika bisa melakukannya. 
Menjadi seorang guru bukanlah apa yang selalu kupikirkan sejak kecil, jika boleh kubilang tak ada sedikitpun niatan menjadi seorang guru. Bahkan sampai tahun lalu, kurasa kini itu apa yang kuinginkan, aku bukanlah seoarang guru, masa kuliahku belum berakhir, aku tak memiliki murid dalam arti sebenarnya kini. Tapi kelak ketika aku lulus nanti jiwa seorang guru akan melekat dengan diriku, yang kuinginkan hanya jiwa jika kelak itu adalah profesi maka itu bonus untukku. 
Mimpiku yang lain adalah mengikuti SM3T sejauh mungkin, mengenal etnis budaya lain, bertemu malaikat-malaikat dunia yang lain, kekonyolanku adalah ketika mimpiku yang itu tak bisa kuraih, kuharap ada jalan lain untukku mengabdikan diriku untuk Indonesia. Waaaahhh apa itu mungkin? entahlah... yang bisa kulakukan kini hanyalah bermimpi dan membuat angan-angan, dan untuk saat ini itu adalah kebahagiaanku yang tak pernah sederhana.
Tunggu dulu bukan ini yang ingin kuceritakan, baiklah abaikan... yang ingin kubilang adalah... jangan takut sendirian selagi kau tak merasakan kesepian, jangan suka bergantung pada orang lain karena akan ada saat dimana kau harus menyelesaikan masalahmu sendirian, ada saat dimana kau harus melakukan sesuatu hal sendirian. Ingat sendirian bukan hal buruk selagi yang kau rasakan bukan kesepian :) Have a nice weekend !

Minggu, 11 Oktober 2015

INSPIRATOR MENGINSPIRASI

24 jam yang tak bisa produktif, kesehatan yang menurun membuatku hanya bermalas-malas ria, sampai akhirnya kunyalakan televisi. Ada sebuah tayangan pagi mengenai seorang ibu rumah tangga yang boleh kubilang sungguh luar biasa, terlrpas dari masa lalunya, kini ia adalah ibu dari banyak anak anak yang menggemaskan. Ceritanya dulu hanya sebatas berbagi dengan menutup mata, kini lebih dari sekedar berbagi, beliau adalah sosok baru yang menginspirasiku. Aku lupa nama daerah mana tempat ia mengabdikan dirinya, tak hanya sebagai ibu yang memberi kasih sayang terhadap anak-anak kandungnya tapi juga untuk anak anak yang banyak menghabiskan waktu dijalanan. Mendirikan sebuah yayasan untuk menyelamatkan hak pendidikan anak negeri. Disinilah aku yang masih saja terkagum oleh ibu dari 3 orang anak tersebut. Beliau tak hanya cantik fisik, namun nurani menambah aura kecantikannya. Lalu aku bertanya pada diriku sendiri "Apa yang telah kulakukan untuk sesama? masihkah aku sibuk dengan duniaku sendiri?" lama sekali hingga akhirnya jawaban yang kutemukan membuat hati ini merintih, nyatanya aku masilah aku yang sibuk dengan duniaku sendiri, tanpa peduli. 
Masa lalu memang bagian dari kehidupan, karena tanpanya jelas keberadaan kitapun akan dipertanyakan kini. Masa lalu akan banyak memberikan ilmu, buruknya masa lalu tak menjadikan masa depan menjadi suram, kelamnya masa silam tak menentukan terpuruknya masa kini, ya dengan catatan adanya perubahan. Hal-hal besar tak akan ada tanpa adanya hal kecil, dari hal kecillah kita memulai, dari hal kecil kita bertindak nyata hingga akhirnya akan menjadi besar dengan sendirinya. Disinlah hati akan sangat berperan, bagaimana kita mencintai apa yang kita lakukan, maka disitu akan ada kebahagiaan, mungkin kebahagiaan yang tak pernah sederhana.
Menjelang sore masih aku berkutat dengan televisi mengabaikan tugas-tugas yang sudah mencemari peikiranku. Kini datang dari seorang anak muda yang berjiwa punk, yang boleh kubilang dia juga sangat menginspirasi. Bersama istrinya dia menjalani kehidupannya dengan penuh arti untuk sesama. Lagi, berawal dari masa lalu yang kelam, membuat hati dan raganya bangkit, seolah berkata "cukuplah aku yang merasakannya, dan tak ada yang lain" kurasa jika tak salah dulunya adalah sebuah yayasan adik-kakak yang kini bermetamorfosa, di Bandung, dan sungguh aku ingin tahu itu dimana. Keuntungan dari penjualan t-shirt dengan tulisan-tulisan yang menginspirasi digunakannya untuk bebagi, mengajar, mendidik benar benar jiwa seoarang guru. Hatinya yang mungkin kini terdapat bekas-bekas luka masa lalu yang masih berbekas membuatnya banyak menyelamatkan terutama dalam prihal pendidikan dan kasih sayang. Indah melihat semuanya, saling peduli dan tak berhenti pada kata kasihan, memberi kasih tanpa pamrih. Lagi... aku bertanya pada diriku sendiri "Apa yang telah kulakukan untuk sesama? akankah aku bisa menjadi seperti mereka? yang bisa menginspirasi?" satuhal yang kusuka dari mas-mas yang aku lupa namanya *ups* "Hanya ingin mengajarkan mereka bagaimana untuk bermimpi, lalu mengarahkannya". Tak berhenti pada sebuah kata mimpi tapi juga menyulamkan sayap-sayap untuk anak didiknya mulai dengan beberapa pertanyaan yang jawabannya tak hanya direalisasikan dalam bentuk lisan.
1. Apa mimpimu dimasa depan?
2. Kamu tahu bagaimana cara untuk kesana?
3. Apa yang harus kamu lakukan untuk meraihnya?


"Jangan pernah merasa tinggi, karena langitpun tak pernah bilang bahwa dirinya tinggi"

Sabtu, 03 Oktober 2015

Kebaikan memiliki caranya sendiri

Kebaikan dan aku berhenti pada kata itu, siapalah yang tak pernah melakukannya? aku yakin orang jahatpun melakukannya, bahkan jika itu hanya sekedar menyapa. Aku bukanlah yang berhak membicarakan ini tapi biarlah abjadku yang bercerita dan kau bisa mengabaikannya jika mau. Kebaikan dapat menimbulkan masalah? aku hanya akan menjawab singkat "Ya" kebaikanpun kadang menjadi problematika, pernah dengar ini " dijahatin salah, dibaikin salah... maunya apa?" haha kadang konyol sih, padahal ketika dapat menghargai kebaikan sekecil apapun mestinya hidup ini damai. Atau pernah jika dianggap "Bermuka dua" saat memiliki sikap yang kurang menyenangkan dan berubah ada saja orang yang mendelik, aku tahu kepercayaan itu kuat ketika sudah terkhianati maka berakhirlah sudah. "Sok baik! CAPER..." hmmm... aga berat yaa karena tak jarang menghadapinya, yang bilang demikian sungguhlah saat memperhatikan bukan? sampai-sampai bisa dengan detail menyebutkan apa yang sudah dilakukan dan semuanya dianggap caper, atau bahkan kebaikan yang dianggap PAMER? Beberapa mengistilahkan sebagai 'riya' memang kebaikan yang baik adalah dengan menyembunyikannya tak perlulah diketahui orang, ibarat biarkan si tangan kiri buta. Tapi pernahkah berpikir, kebaikan yang dipublikasikan mungkin sebagai bentuk ajakan "yuuk berbuat baik, gue aja bisa kenapa loe enggak?" mungkin seperti itu, istilah halusnya sih gak mau berbuat kebaiakan sendirian. 
Di film atau drama atau apapun itu istilahnya yang menjadi orang baik pasti ngenes yaa? pasti ada aja yang bikin kesel, "diih orang baik kok digituin" meski akhirnya orang baik selalu memiliki happy ending. Yayaya aku tahu ini hanya pemikiran dangkal dipagi hari haha jadi kalian bisa abaikan saja.
Ada yang pernah bilang padaku atau entah dimana aku mendengarnya "Kebaikan memiliki caranya sendiri" intinya setiap orang yang berbuat baik memiliki caranya sendiri, tak sama. Jadi bisakah saling menghargai cara yang berbeda itu? Kadang sebel sih sama diri sendiri yang masih suka kesel karena caraku berbuat baik tidak sama dengan yang lain, akhirnya percekcokan kerap terjadi baik yang ku ketahui didepanku ataupun yang tersembunyi. 
Entah apa yang sebenarnya ingin kutulis hanya saja tolong hargai itu, setiap orang memiliki waktunya masing-masing, dan menggunakannyapun pasti tak sama, jika tak bisa kuluangkan waktumu seperti dirimu maka tolong mengertilah, toh aku tidak membuang waktuku, waktuku hanya sedang kuberikan pada hal lain, yang tak sama denganmu. *apasih* *abaikan* *daaah*

Mahar

Maharmu terindah dan tak bisalah disandingkan dengan mahar semahal apapun
Tak bisa kau miliki maharmu itu dengan uang recehan bahkan miliaran
Maharmu adalah waktumu
Maharmu adalah cerminanmu
Untukmu siapapun itu, pastilah menginspirasi kaum adam
Untukmu siapapun itu, sungguh aku berharap itulah juga mahar yang akan diberikan padaku kelak
Air matamu saat memberikan maharmu menunjukkan ketulusanmu
Suaramu saat memberikan maharmu untuk calon istrimu merdu tiada tara
Kini aku tahu
Sungguh kebaikan memiliki jalannya sendiri
Orang bilang...
Orang baik hanya untuk orang baik
Maka disinilah aku...
Senantiasa memperbaiki diri yang tak kunjung baik
Tuhan, aku tahu Kau telah aturkan segalanya untukku
Yakinkan aku, hatiku, asa dan rasaku jika ku mampu 
Mampu dengan segala jalan takdir yang Kau ridhoi