Sabtu, 03 Oktober 2015

Kebaikan memiliki caranya sendiri

Kebaikan dan aku berhenti pada kata itu, siapalah yang tak pernah melakukannya? aku yakin orang jahatpun melakukannya, bahkan jika itu hanya sekedar menyapa. Aku bukanlah yang berhak membicarakan ini tapi biarlah abjadku yang bercerita dan kau bisa mengabaikannya jika mau. Kebaikan dapat menimbulkan masalah? aku hanya akan menjawab singkat "Ya" kebaikanpun kadang menjadi problematika, pernah dengar ini " dijahatin salah, dibaikin salah... maunya apa?" haha kadang konyol sih, padahal ketika dapat menghargai kebaikan sekecil apapun mestinya hidup ini damai. Atau pernah jika dianggap "Bermuka dua" saat memiliki sikap yang kurang menyenangkan dan berubah ada saja orang yang mendelik, aku tahu kepercayaan itu kuat ketika sudah terkhianati maka berakhirlah sudah. "Sok baik! CAPER..." hmmm... aga berat yaa karena tak jarang menghadapinya, yang bilang demikian sungguhlah saat memperhatikan bukan? sampai-sampai bisa dengan detail menyebutkan apa yang sudah dilakukan dan semuanya dianggap caper, atau bahkan kebaikan yang dianggap PAMER? Beberapa mengistilahkan sebagai 'riya' memang kebaikan yang baik adalah dengan menyembunyikannya tak perlulah diketahui orang, ibarat biarkan si tangan kiri buta. Tapi pernahkah berpikir, kebaikan yang dipublikasikan mungkin sebagai bentuk ajakan "yuuk berbuat baik, gue aja bisa kenapa loe enggak?" mungkin seperti itu, istilah halusnya sih gak mau berbuat kebaiakan sendirian. 
Di film atau drama atau apapun itu istilahnya yang menjadi orang baik pasti ngenes yaa? pasti ada aja yang bikin kesel, "diih orang baik kok digituin" meski akhirnya orang baik selalu memiliki happy ending. Yayaya aku tahu ini hanya pemikiran dangkal dipagi hari haha jadi kalian bisa abaikan saja.
Ada yang pernah bilang padaku atau entah dimana aku mendengarnya "Kebaikan memiliki caranya sendiri" intinya setiap orang yang berbuat baik memiliki caranya sendiri, tak sama. Jadi bisakah saling menghargai cara yang berbeda itu? Kadang sebel sih sama diri sendiri yang masih suka kesel karena caraku berbuat baik tidak sama dengan yang lain, akhirnya percekcokan kerap terjadi baik yang ku ketahui didepanku ataupun yang tersembunyi. 
Entah apa yang sebenarnya ingin kutulis hanya saja tolong hargai itu, setiap orang memiliki waktunya masing-masing, dan menggunakannyapun pasti tak sama, jika tak bisa kuluangkan waktumu seperti dirimu maka tolong mengertilah, toh aku tidak membuang waktuku, waktuku hanya sedang kuberikan pada hal lain, yang tak sama denganmu. *apasih* *abaikan* *daaah*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar