Jumat, 03 Juni 2016

#P.A.T.A.H #Sumedang #MM



Patah? entahlah, mungkin seperti patahan waktu atau patahan memori, dari sekian banyak waktu yang sudah kuhabiskan sampai detik ini, dari sekian banyak memori yang bisa aku ingat dan tersimpan dalam sebuah kotak waktu yang tak hanya kumiliki sendiri. Senja menggerakkan jemariku untuk membuka sebuah folder setahun silam, “Dok. KKN”. Sudah pernah kuceritakan kehidupan 40 hari ku, bersama mereka yang Allah telah aturkan pertemuannya dengan indah, kubilang mereka anugrah lain dari sisi hidupku yang singkat, Esa, Bayan, Feisal, Taufik, Tisha, Dian, Ima, Manda dan Rahmah mereka selalu menjadi menyenangkan meski hanya dibalik sebuah obrolan sederhana dalam sebuah aplikasi. 

Sedang ingin berkelana dengan sahabatku, aksara, berkelana kemasa itu, masa yang kini hanya bisa diingat dan dikenang, tapi yang akan kubahas hanya saat bulan puasa saja, kepalang panjang jika diceritakan semua, biarlah hanya aku, mereka dan Tuhan yang memiliki ingatan utuh akan deretan peristiwa ini.

Program bulan ramadhan kala itu tak begitu banyak, yang rutin adalah program pengajian anak-anak dan orang dewasa. Tim dibagi menjadi dua kubu, Rika, Dian, Bayan dan Taufik dikubu satu #masjid bawah, dan Tisha, Rahmah dan Fei dikubu dua #masjid atas, Ima dan Manda? Mereka lebih suka menjadi juru masak kami ^^. Banyak cerita, banyak kekonyolan, banyak ini dan itu, bagaimana kami mengajar, bagaimana sikap anak-anak, tak jarang dibuat kesal atau malah tertawa karenanya. Pertama kali “waah… ada banyak anak-anak, pasti menyenangkan” meski memegang anak-anak kelas 5 SD yang tak selucu anak-anak kelas TK dan 1-2 SD, aku masih bisa bermain dengan mereka. Permaianan pertama, mmm aku lupa namanya, kita hanya perlu melingkar dan mengikuti perintah, entah menjadi bunga, meja, kursi, atau bahkan kulkas, anak-anak suka sekali menyuruhku menjadi bunga ^^. Kadang anak-anak dari mentor lain justru diam bersamaku saat aku harus mengajar kelas 5, emang udah dasarnya disukain bocah kali yaa *ups…  tapi kalah pamor deh dari sosok Rahmah yang keibuan dan sosok Taufik yang menjadi target utama para intel cilik, ganteng katanya. Kalah pamor juga sama Dian dan Tisha yang selalu bisa handel anak kecil, dan kalah pamor dari Fei yang kalem kalem ketje juga kalah pamor dari Bayan yang selalu bisa membuat anak-anak tertawa. Jadi gue? fix abaikan saja XD. Karena sikap hangat anak-anak berubah drastis saat gue jadi pelatih mereka untuk acara pawai pembawa bendera 17 agustus, “galak” dan “teriak-teriak” gimana enggak, pasukan anak-anaknya lebih dari 70 ya mesti teriak-teriak sampe suara ciut, untuk soal ini yang lain gak ada yang bisa ngalahin haha.. 

Baiklah, ayo bahas sesuatu yang lebih biasa, bagaimana kebiasaan kami di posko. Mulai dari sahur sampai sahur kembali ^^. Yang bangun pertama kali ya juru masak kita, karena yang tidur duluan juga mereka, jago banget soal urusan dapur, gue? emm paling diminta untuk buat nasi haha.. yang makan terakhir adalah bapak kepala keluarga, ini antara dia care sama kita atau pengen dapet jatah banyak karena penghabisan, abis kita kalau makan suka nyisain banyak ^^ haha.. Abis sahur, yaps saatnya antri kamar mandi, karena yang cowo mesti ke masjid, cewe-cewe ngalah dan jangan biarkan edoh yang jago masak bubur duluan ke kamar mandi, you know what? ini dia si-terlama di kamar mandi, bahkan kalau cuma wudhu aja juga serasa nungguin orang lagi nyuci baju *eh. Abis itu posko bakal kembali sepi karena semua akan terlelap kembali, paling barter ada gue yang ngurusin laporan, atau kabayan yang asik internetan, dan… Ah ini yang aku takutkan, saat aku mulai lupa dengan cerita yang ada #hiks. 

Ah ya, kalau di Bandung udah gak aneh kalau orang rumah beli batagor buat menu buka puasa, disini juga sama, kita doyan banget sama batagornya Sumedang di Mekar Mukti, adalah batagor yang keberadaan tahunya misterius, kita juga sering sebut “batagor padahal aci” karena ya itu, batagor sih namanya tapi isinya aci aja, emmm tahunya mistis hiiii… Tapi asli enak, dan kangen banget sama batagornya.. 

Sambil nunggu buka atau selepas tarawih kita suka banget main kartu, mulai dari remi sampai uno. Btw UNO gue dimana ya guys ? ahaha… Kalah? udah biasa, maklum anak baik-baik gak bisa main kartu #hueekk.. sekali permaianan gue pernah dianugrahi memakai helm, dikalungin sendok sayur dan sendok nasi itu sumpah berat banget main kartu pake begituan, pengen nabokin anak-anak jadinya *ups. Atau pake lipstiknya ibu negara, disaat yang lain dicoret di pipi dengan tanda loreng atau heart, pas giliran gue malah di bagian mata dilingkarin dan penuh banget kan jatohnya kayak abis dikeroyok masa, ala-ala memar memar bengep gimana gitu, sampai sekarang gak mau liat fotonya, asli menyedihkan, anak-anak sih cuma haha hihi aja, “Rika, itu kayak abis di tonjok” kan minta di cubit sampe lebam banget itu… pfffttt… 

Kebiasaan malam hari juga adalah ngecek air, karena air disana biasanya dua hari sekali fullnya, jadi kalau gak dicek yang jadi korban adalah cucian kita yang numpuk, yang biasanya ngecek sih ceu edoh dan kabayan, aku kadang-kadang hihi itupun nemenin doang megangin senter, sistem pengaliran air disana agak unik, biasa kali ya kalau di desa emang gitu, ehehe.. semuanya bersumber dari satu titik tapi dibagikan ke banyak titik (kayak kamu, bagi-bagi cinta kesemua orang -_-, ehhh gagal fokus) kita udah berasa kayak maling loh menyusuri setiap selang dengan jalan membungkuk (terlihat mengendap-endap) malem malem pula *duuh, kadang guyonan “ Udah cabut aja selangnya kita pindahin” sering terlintas dan muncul, tapi karena kami adalah mahasiswa baik-baik jadi semua itu hanyalah guyonan belaka yang tak pernah dilakukan.

Apa lagi ya? ahh ini dia, ibu negara, kita kalah sama dia kalau udah urusan televisi, hak ibu negara adalah menguasai TV sejak jam 13.00-17.00, kalau sekarang hitsnya UTTARAN, dulu lagi hitsnya ELIF, please itu lama banget tayangnya, kita ber-9 gak ada yang berani ubah channel tv. Atau kebisaan bapak kepala rumah tangga yang pagi-pagi udah konser di kamar atas, dan punya kehidupan sendiri, sampai dia akan muncul dengan sendirinya, malah pernah suatu ketika disiang yang terik bapak kepala menghilang, kita udah panik karena ini anak kok gak balik-balik, dihubungin juga gak bisa-bisa, sampai disusulin ke ladang, menerjang ombak dan naik turun perbukitan #boongdeng, gak taunya malah asik sendiri di dunianya yang antah berantah dengan kondisi badan keringetan dan bawa golok tanpa membawa hasil kelapa satu pun -_- gimana gak makin kesel coba haha

well kangen sih dengan mereka semua, masing-masing punya ciri khas sendiri, ada yang diem-diem tapi sekalinya ngomong bikin petjah suasana, ada yang suka mejeng depan kipas angin kalau siang-siang, ada yang doyan banget lama-lama di kamar mandi, weeww macem macem lah karakter mereka teh. Bahkan kangen juga rodi dua hari dua malam buat bikin properti dan meeting sampe tengah malem sama warga, dan yang menyenangkan adalah ketika meeting membawa tangan kosong tapi pulang meeting selalu membawa keresek gede berisi camilan khas sumedang *uyeaaah… yang bisa langsung habis sekali buka doang.

By the way selamat untuk Taufik Hidayat S.Pd atas gelar barunya dan status jombsnya yang sudah hilang, dan guys… ini rindu loh, selamat berjuang yaa untuk tingkat akhirnya, yuuk segerakan sarjana ^^ Karena semua akan sarjana pada waktunya dan akan menikah pada waktunya <3 yooossshhh

Bulan puasa kali ini sepertinya akan memiliki cerita lain ^^ Can’t wait…
Kalian selalu SEHAT dan BAHAGIA yaaa ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar