Jumat, 13 November 2015

Cukup bagiku

Bahagia yang sedehana, entah kapan terakhir berbicara mengenai hal itu. Bahagiaku yang sederhana perlahan mulai pudar, dan menipis seiring berjalannya langkahku. Aku hanya takut jika kelak itu akan menghilang tanpa aku bisa menyadarinya. Bahagiaku yang sederhana entah kemana perginya, haruskah aku jemput kembali? agar aku tak kehilangnnya? 
Segalanya mungkin tak berjalan baik, perlahan aku mulai serakah. Kadang aku bisa menahannya, selalu mengatakan " ini cukup, berharap seperti ini kedepannya " hingga akhirnya aku mulai serakah dan kemudian kehilangan semuanya perlahan.
Kini aku tahu, aku tak boleh serakah sama sekali, bahkan jika harus menahan sakitnya, akan lebih baik jika kulakukan itu dibanding kelak tak memilikinya sama sekali. Yang aku takut, aku kehilangan sebelum memilikinya, karena itu bukan kehilangan pada kenyataannya, hanya proses dalam merasa, merasa ada yang hilang pada sesuatu yang memang bukan milik kita.
Kini lagi aku akan mengatakannya " Ini cukup, cukup seperti ini, dan ini adalah bahagiaku yang sederhana"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar