Saat tak sanggup untuk memuncak dalam sebuah ironi
Yang aku tahu, semua hanyalah ilusi dalam apa yang kau sebut hati
Tak pernah tahu siapa atau apa yang nyata
Semua hanya berakhir pada sebuah kata tanya yang berkata
Aku disini, tapi bagai angin pun tidak
Angin meski tak bisa kau genggam apalagi lihat, tapi bisa kau rasa
Bagai bayangan dalam gelap, mungkin itu posisiku
Apa yang selalu menggenggammu erat, kini tak lagi
Tak ada ikatan yang membuatmu menetap, hanya kosong
Kebebasan yang memaksamu pergi, bukan tinggal
Kau tahu rasanya? Mmm...
Seperti kau adalah bintang diantara ribuan bintang lainnya
Seperti sebuah partikel air dalam lautan
Kau ada tapi dihiraukan, tak dilihat apalagi di sentuh
Kepingan yang kudapat belum lah sempurna
Tapi satu hal yang aku tahu...
Kepingan yang ada, kelak akan menjadikannya utuh
Tak sekarang, mungkin tak dalam waktu dekat
Biarkan saja, sampai waktu yang bertindak, sampai kau sebut itu 'takdir'
Yang aku tahu, semua hanyalah ilusi dalam apa yang kau sebut hati
Tak pernah tahu siapa atau apa yang nyata
Semua hanya berakhir pada sebuah kata tanya yang berkata
Aku disini, tapi bagai angin pun tidak
Angin meski tak bisa kau genggam apalagi lihat, tapi bisa kau rasa
Bagai bayangan dalam gelap, mungkin itu posisiku
Apa yang selalu menggenggammu erat, kini tak lagi
Tak ada ikatan yang membuatmu menetap, hanya kosong
Kebebasan yang memaksamu pergi, bukan tinggal
Kau tahu rasanya? Mmm...
Seperti kau adalah bintang diantara ribuan bintang lainnya
Seperti sebuah partikel air dalam lautan
Kau ada tapi dihiraukan, tak dilihat apalagi di sentuh
Kepingan yang kudapat belum lah sempurna
Tapi satu hal yang aku tahu...
Kepingan yang ada, kelak akan menjadikannya utuh
Tak sekarang, mungkin tak dalam waktu dekat
Biarkan saja, sampai waktu yang bertindak, sampai kau sebut itu 'takdir'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar