Jumat, 15 Mei 2015

Jeda

Teruntuk kamu yang tengah memberi jeda
Tahukah? rinaiku terjatuh beberapa waktu
Lama sudah tak ada yang menyakitiku dengan alasan ini
Kau bilang aku yang berbeda, tapi maaf aku rasa tidak
Haruskah aku yang pahami? bagaimana denganmu?
Emosimu adalah hakmu
Entah lah, mungkin kau yang tak coba pahami
Hanya sisimu yang kau lihat, bagaimana dengan sisiku?
Bukan kali pertama
Kau yang menyebut bahkan tak ada kata pertemanan
Tak banyak yang bisa kulakukan, apalagi katakan
Terima kasih, membuatku merasa buruk
Terima kasih, membuat rinaiku jatuh
Terima kasih, kau bilang aku yang beda
Kini tak masalah kan jika aku membuatnya nyata?
Atas apa yang kau percaya akan diriku
Boleh aku menghilang?
Bukan salahmu, aku tahu semua pada akhirnya kau arahkan padaku
Tak apa, karna aku tahu dan mengerti
Tak apa jika kau tidak
Kau akan tetap ceria dengan segala ceritamu
Kau akan berkeluh kesah atas apa yang mengganggumu
Mereka semua dipihakmu
Boleh aku jujur? ada kerinduanku padamu
Sayang tak bisa kuungkap
Karnamu tak akan mengindahkanku

Asing

Kau kah itu yang hilang
Putih kendaramu melintas saja
Ada yang berbeda
Kau tak sama, tak sikap tak juga rupa
Melintas saja tanpa sapa
Jika tak kuluncurkan bom waktu
Akankah semua tetap sama?
Ceritamu yang kau tumpah
Akankah tetap padaku?
Mungkin, peluang tetaplah peluang
Menyesal?
Jika tak kulakukan aku akan meledak sendiri
Tak bisa kubayangkan serpihannya
Takdirkah?
Tidak, bukan, tak mungkin
Kau, aku tak mengenalinya
Kau, bukan lagi teman
Hanya orang asing yang melintas
Tanpa sapa tanpa pandang

Kamis, 14 Mei 2015

Si hijau dan Si merah

Kemanakah kaki ini akan berpijak?
Saat aku lelah dengan keduanya
Saat aku sulit melangkah
Bukan lelah dengan si hijau pun si merah
Ada sudut yang tak ingin ku jamah
Ada sisi yang tak ingin kulihat dulu
Si hijau...
Banyak yang memperhatikan dan mencintainya
Kehadiranku bukanlah persoalan
Tak khawatir jadinya
Bukan berarti lepas, hanya faktor X mungkin
Si merah...
Aku terlalu banyak mengkhawatirkannya
Tak banyak yang melihat
Kehadiranku adalah persoalan
Mungkin tak juga
Tapi mungkin aku yang terlalu khawatir
Kini ada si biru yang mulai ku kenal
Belum terjamah apalagi disinggahi
Masihlah rencana tapi sudah melangkah
Kurasa akan ada juga si hijau yang lain
Si hijau yang berbeda
Ahh.. yang ini masihlah dalam benak
Kini kemanakah aku harus melangkah lebih dulu?

Titip yaa..

Banyu, titip ini untuknya
Aku ingin bicara, tapi tak disambutnya
Aku ingin alasan, tapi tak diberinya
Aku ingin pengakuan, tapi dielaknya
Banyu, sampaikan ini padanya
Aku lelah dan hanya akan diam
Aku bingung tapi tak bisa minta penjelasan
Tahukah sampai aku berasalan?
Untuk tak melingkar bersama lagi?
Jika aku bilang itu karenanya, jahatkah?
Banyu, jadilah perantaraku
Jika marah, bicaralah, jangan bilang tidak
Bukumu memang belum kubaca semua
Tapi kuhafal benar bagaimana covermu
Sudah cukup mencerminkan
Baik... kau yang tak coba pahami
Jangan salahkan aku jika aku melakukannya
Terima kasih

Aku dan dia (Banyu) #Lembar 4 "Tersingkat"

Lelah merajut, tak ada satupun yang terikat, ibarat puzzle semua potongannya tak tepat, haruskah kumulai dari awal. Terlalu melelahkan ingin menyerah saja jadinya, bagaimana akan berakhir bahkan jika tak pernah bisa kumulai
"Banyu..."
"Ya?"
"Satu kata tentang menyerah"
"Pengecut"
"Satu kata tentang kebohongan"
"Munafik"
"Mana yang lebih kau suka? menyerah atau kebohongan"
"Tergantung"
"Sisi kanan?"
"Menyerah... "
"Alasannya?"
"Lebih beradab"
"Sisi kiri artinya kebohongan"
"Hei.. ada apa denganmu?"
"Tak apa, hanya sedang lelah, baiklah kembali pada waktumu"
"mmm... baiklah, kupinjamkan waktuku padamu"
"Tidak hari ini, hutangku akan waktukmu sudah menumpuk"
"Oke, beristirahatlah jangan paksa dirimu dalam lelah"

Rabu, 13 Mei 2015

Mengibarat

Ku ibaratkan seperti kopi
Boleh ya?
Aromanya, seperti kehadiranmu
Membuatku nyaman
Manisnya, seperti sikapmu
Membuatkmu ingin selalu menikmatinya
Pahitnya, seperti sisimu yang samar
Membuatku terus ingin memahaminya
Jika ku seduh dengan air panas
Itu menghangatkan tubuhku
Jika ku seduh dengan air dingin
Itu membuat penatku hilang
Sepertimu
Ada kehangatan yang selalu ku rasakan
Ada saat dimana kau selalu menjauhkanku dari segala penat
Terima kasih menjadi kopi untukku

Bimbang (lagi)

Banyu...
Kemana kah aku harus melangkah?
Sepertinya aku hilang arah
Kau bilang tak apa jika tersesat
Tapi aku tersesat cukup lama, aku harus pulang
Banyu...
Kau bisa tunjukan jalan yang harus kutempuh?
Biskah kau menjadi penunjuk arah?
Banyu...
Sampaikan ini pada Tuhan
Sungguh tersesat menjadi keindahan untukku
Tapi... jalan mana yang sebenarnya Tuhan aturkan untukku?
Aku tak bisa menetap dalam sesatku
Ada rumah yang harus kutuju...

Aku dan dia (Banyu) #Lembar 3 "Mimpi"

Langit begitu telanjang bukan? pantas ia kedinginan, mungkin bintang tengah bersembunyi sedang bermain petak umpat dengan bulan, tak ada kehangatan jadinya malah sepi. Sisi langit mana yang tengah kau tatap dengan binar itu? ku yakin berbeda, jika gravitasi lenyap mungkin kita disisi belahan yang bertolak.
"Ra, bagaimana langkahmu? Baik saja bukan? Lama tak mengirama, sedikit kerinduanku mencuat ke permukaan"
"Entahlah, tak ringan juga tak berat, tapi mungkin sedikit kehilangan arah, hingga tersesat lagi"
"Benarkah? Kau suka sekali tersesat"
"Mmm.. menyenangkan, cobalah sesekali"
"Saat kembali mungkin kau bisa mengajakku untuk tersesat bersamamu, haha... By the way, Sudah tahu rumah mana yang harus kau tuju lebih dulu?"
"Kau tahu kini aku dalam sebuah lingkaran, terlalu banyak titik, belum bisa kuputuskan, hanya saja... aku akan menikmati ketersesatanku sebelum aku pulang"
"Baiklah asalkan kau ingat untuk pulang kurasa tak masalah, ada satu rumah yang ingin kutuju saat aku kembali"
"Kau punya? Ku kira kau sedang dirumah sekarang"
"Rumah yang lain"
Kotak waktuku tak utuh lagi, ada yang hilang... mungkin bentuknya kepingan, dan masih ku cari, kadang aku menemukannya saat aku tersesat, kau yang bilang... 'Mimpi adalah rumah yang harus kau tuju, dimana kau harus pulang' Ibarat sedang merencanakan rumah dalam konotasi yang sebenarnya, keping keping rupiahku jauh dari kata cukup, bahkan baru kusimpan satu atau dua keping saja
"Ku harap rumah yang kau tuju tak jauh denganku, hingga kelak kita akan menuju jalan pulang dengan arah yang sama"
"Mungkin..."
Singgahlah sejenak, menetap dan tinggal, tak bisa ku jamin kau akan suka, tapi kutawarkan waktuku menggantikan waktumu yang hilang dimana aku tak terdapat didalamnya, tak bisa ku bayar lunas, kucicil saja... kelak... saat aku kembali

Selasa, 12 Mei 2015

Lagikah?

Entah apa aku salah lagi?
Deretan abjad yang kususunkan untukkmu
Bolehkah ku tarik kembali?
Kukira belum saatnya,
Tidak lelahkah?
Kau hanya asik dengan pikiranmu sendiri
Tanpa bertanya
Kau hanya mempercayai apa yang kau percayai
Benar aku yang mengatakannya
Salahku... selalu aku bukan?
Mungkin hanya kita yang tak mengirama
Ku rasa tak apa
Langkahmu adalah riang
Bisa mengirama dengan siapapun
Tanpaku sangatlah tak masalah bagimu
Tapi bisakah kau lihat dari sudut lain?
Sisi yang tak bisa kau pahami dariku
Sudut yang tak kau sentuh dari hidupku
Kumohon...
Jika memang sulit mengirama
Cukup tinggalkan saja... aku akan mencoba tersenyum
Meski ku tahu itu sulit jika tanpamu
Aku mencoba... setidaknya kau tak kesal lagi

Menyerah, bolehkah?

Banyu...
Maaf aku sering kali memanggilmu
Memintamu menjadi kertasku
Tapi..
Banyu... sepertinya aku lelah
Bolehkah ku akhiri saja?
Bagaimana saat jantungmu berhenti berdetak?
Nafasmu tak lagi berhembus?
Nadi yang tak lagi bisa kau hitung?
Saat matamu hanya akan terpejam?
Bagaimana rasanya?
Akankah ada kedamaian?
Kurasa tidak, karena akhir selalu menjadikan awal
Tuhan pasti marah ya?
Banyu, kau tahu benar aku sendirian
Teman tak menganggapku teman
Sahabat tak menganggapku sahabat
Bahkan musuh tak mau menyentuhku
Yang kupunya hanyalah... kertas kosong
Yang kupunya hanyalah... melodi
Tak ada yang menguatkanku
Banyu, sesaklah sudah ini
Kukira menunggu kematian itu indah
Ingatkah saat diriku banyak berharap?
Gadis kecil yang setiap malam selalu meminta pada Tuhan
"Tuhan, jangan buka mataku saat aku terlelap lagi"
"Tuhan, kapan bertemu?
"Tuhan, tak menyesalkah menciptaku?"
Seorang gadis yang diselamatkan Tuhan
Saat ia berjarak tak lebih 5 cm dari truk besar
Saat ia terserempet mobil lalu terpental
Saat ia terjatuh dan dihadapkan pada ban mobil yang tengah melaju
Saat kakinya tiba tiba kuat menahan laju sepeda motor hingga hanya kaki yang terluka
Tuhan adalah penyelamat
Tuhan baik bukan? amat...
Marahkah Tuhan padaku Banyu atas kelelahanku?
Tuhan terlalu baik, hanya aku yang tak bisa melihat

Aku dan dia (Banyu) #Lembar 2 "Berbeda dimensi"

Laut tak mengindahkan bumi, menjadi pemisah dalam sebuah nama, kapan langit akan memihak? siapa yang tahu, langit memiliki pesonanya sendiri, entah mengirama dengan cahaya filtrasi mentari, atau menjadi abu abu dengan lingkaran awan mendung yang bersiap menumpahkan rinainya. Siapa peduli langit akan memihak, langit memiliki ceritanya sendiri.
"Banyu, dia tak mengindahkanku"
"Jawab pertanyaanku lebih dulu, haruskah dia mengindahkanmu? mungkin kau juga tak mengindahkannya, jadi jangan salahkan dia"
"Entahlah, aku selalu mencoba ada pada dimensi yang sama, salahkah jika itu sulit? ada perbedaan yang tak bisa kulukisakan, hingga ia tak mengetahuinya"
"Jadi siapa yang harus disalahkan?"
"Tak ada, kukira.. mungkin dia hanya merah, dia pun tak bisa memasuki dimensi ku, bahkan tanpa mencoba, jadi siapa yang paling pengecut?"
"Kamu... dia yang tak mencoba, dan kamu yang memaksakan. Jika memang tak bisa beriringan untuk apa?"
"Ahh sudahlah, aku tak pernah mengerti kata katamu... terlalu sulit untuk si bodoh seperti ku"
"Baiklah jangan memaksa terlalu keras, beri ruang untuk otak kecilmu itu. Jika dia mulai menyerah, biarkan saja, mungkin suatu saat dia akan mencoba lagi, untuk berada pada dimensi yang sama, sampai akhirnya kembali mengirama denganmu"
Banyu... kau bodoh atau memang aku yang terlalu idiot, mungkin dia yang tak ingin mengenalku, bahkan untuk berteman sekalipun untuknya sangat sulit, dimana aku harus memuncak? dan dimana aku harus turun? waktupun jika ku tunggu tak akan memberiku solusi, sebuah kekosongan dalam penuh, hambar
"Simpan saja ceritaku, bisa kita lanjutkan dengan ceritamu?"
"Kau tahu debu?"
"Kau anggap aku sebodoh itukah?"
"Ra, kurasa ada debu dipelupuk mataku, perih hingga air mataku terjatuh pelan, hingga sulit kubuka mataku lebar, jadinya samar, tak jelas"
"Basuhlah, kau akan merasa nyaman setelahnya"
"Bagimana bisa jika sekarang? kau satu satunya air yang dapat membasuh debu dimataku, sedang kau tak disini, bagaimana caraku untuk membasuh?"
"Benarkah? sayang sekali, aku tak bisa membantumu kini, mungkin kau yang harus kemari"
"Haruskah?"
"Jika matamu ingin melihat lagi dengan sempurna, tentu kau harus melakukannya, berjalanlah perlahan dan hampiri aku, saat itulah aku akan membuatnya lebih jelas"
"Ahh.. kau ini, baiklah sepertinya aku harus mencari air yang lain, terlalu sulit melangkah ke dimensi mu bukan?"
"Menyebalkan.. carilah air mu itu dan beritahu aku jika kau menemukannya, aku yakin tak semanjur diriku"
Banyu, cepatlah kembali, tak kau dengarkah kerinduanku? barang sebentar saja, setidaknya ijinkanku melihat senyuman itu

Senin, 11 Mei 2015

Malaikat Semesta

Teruntuk yang tak bisa kusandingkan
Yang tercantik adalah mawar putih (untukku)
Namun ku ralat...
Yang terindah adalah bintang (untukku)
Namun ku ralat...
Layaknya aurora?
Tidak, lebih dari itu
Indahnya semesta?
Masih tak dapat kusandingkan
Teruntuk malaikat semesta
Mahkotamu tak lagi hitam kelam
Seperti saat malam telanjang
Lukisanmu tak lagi halus
Ada kerutan yang tak kuhitung disana
Untuk tangan yang tak pernah menggenggam
Untuk tubuh yang tak ku peluk
Untuk lukisan yang tak cium
Untuk abjad ajaib yang tak kulontar
Disinilah aliran doaku
Untukmu malaikat semestaku
Dalam diamku membatu
Bahagialah... karnaku

Kamu si pecinta musik

Hai pecinta musik
Lama sudah kita saling berkirim abjad
Boleh ku bilang jika ku senang hari ini?
Ada banyak abjad yang kau kirim, akademis memang
Tak masalah, aku suka
Masihkah kau pasang eraphone di kiri dan kananmu?
Dulu hingga berjam jam sampai matamu terpejam
Menjadikanmu sahabat mungkin sulit
Terlebih kita tak lagi berpijak di tanah yang sama
Tapi kau semenyangkan dulu
Terima kasih
Untuk bertanya karena kesalahanku yang bodoh
Hingga kita saling bertukar abjad

Aku dan dia (Banyu) #Lembar 1 "Sapa Pagi"

Kau benar itu seperti jaring laba laba, ada keteraturan yang tertinggal tapi tetap saja mudah rusak, bahkan jika hanya dengan sebatang lidi, lembar lembar itu kuyup sudahkah? dimana sebuah titik akan berlabuh mengakhirnya ceritanya. Rongga dalam sepotong kue dimana selagi hangat disanalah asap hilir mudik menghadirkan aroma khas sepotong kue yang baru saja diangkat dari oven. Tidak, kau mungkin mengilusikan seperti secangkir kopi hangat dipagi hari, yang kau isap dengan tenang sebelum kakimu beranjak mengitari sang waktu. Tirai yang kau tutup rapat tiap malam, kau renggangkan sedikit saat pagi sampai cahaya matahari membuatmu tersadar. Matamu terkepit sesaat sampai membuka lebar menatap fajar yang baru saja naik ke permukaan. Banyu, bisakah kau singgah di kebun kecilku? menikmati beberapa potong kue pagi dengan secangkir teh atau kopi latte kesukaanmu. 
"Ra, bagaimana pagimu? tak terbakar fajar bukan? disini luar biasa indahnya, seandainya ada cara agar detik ini kau disini"
"Kalau begitu ajari aku terbang, Banyu.. jangan gunakan sayapmu sendirian, sekali kali ajaklah sahabatmu ini"
"Sayap sayapku hanya berfungsi untukku, bagaimana ini? kau harus membuat sayap sayapmu sendiri, lalu terbang mengirama bersamaku"
Bisakah? aku bahkan tak tahu aku bisa memiliki sayap, jikapun iya, entah bagaiamana caraku untuk terbang. Banyu, kau bisa lihat awan yang sama denganku? begitu tebal dan putih, aku ingin berbaring jadinya. Kau tahu... tanah yang kau pijak kini, berbedakah? Kehadiranku kelak akankah menambah rasa yang baru?
"Kalau begitu ajari aku terbang saat sayapku sudah terpintal rapi, karna aku tak mau jatuh"
"Ra, ku yakin kau pernah membaca ini... bahkan burung yang memiliki sayap nyata masih akan terjatuh, peluang untuk burung terjatuh? banyak... banyak sekali"
"emm.. tapi Banyu.. hidup dalam dimensi mana yang paling kau puja?"
"Entahlah, mungkin dimensi yang tak kan pernah kau duga, belum saatnya untuk memberitahumu, kau tak akan pergi? bukankah ini sudah sangat terlambat?"
"Kau benar, waktu adalah dimensi yang tak muncul dipermukaan, tiba tiba saja dia menyerang dan memaksaku berlari, baiklah.. semoga mentari mengirama hangat bersamamu"
Dimensi mana yang nyata dan mana yang ilusi? Aku tak menemukan jawaban pasti. Batu tetaplah batu, dan air tetaplah air, semuanya menyebrang pada jalannya meski tanpa petunjuk arah pasti. Ruang yang selalu kau tuju, mungkin hanya ilusi dimana kau tenggelam didalamnya, bukan fiktif hanya saja mungkin tak senyata yang kau pikirkan
"Baiklah, menjelajah bersama waktu yang memaksamu berlari, jika lelah singgah lah dipersimpangan setidaknya akan membuatmu terdiam dalam memilih, dan jadikan itu alasan untukmu berhenti sejenak untuk beristrirahat"
Banyu... benarkah sayapmu tak akan berguna untukku? Ku kira melihatmu terbang akan menyenangkan, tapi kita ada di tanah yang berbeda, memberi jeda untuk saling menyapa, ada celah yang tak dapat kulihat hingga mata tak saling menatap. Baiklah beri aku waktu lebih sampai sayapku bisa membawaku terbang dan hingga kita akan terbang beriiringan dengan sayap yang berbeda.

Jumat, 08 Mei 2015

Kau lagi.. (Banyu)

Banyu, siang ini temani aku ya
Ada banyak kisah yang ingin kutuang
Kemarin... terutama
Asaku tengah melayang dalam riang
Tersenyumlah sudah aku seharian
Tapi..
Banyu... hilanglah sudah senyumku hari ini
Tak ada sebab, jika kau tanya
Hilang sadarku hingga mengaduh
Banyu...
Temani aku ya, jaga agar aku tetap sadar
Tak kehilangan diriku lagi
Ajak aku berbicara, agar tak kosong pikiranku
Banyu...
Dimanakah? dirimu?
Bisa kita bertemu? meski singkat tak apa
Ahh.. kulupa kau hanya bayangan yang kuukir
Tak apa.. tetaplah disampingku ya ...
Banyu...
Ku suka sekali sebut namamu ... Banyu...

Siklus

Fajar menyapaku dengan malas, kubalas saja dengan senyuman
Pagi menoleh dengan kantuk, kusuguhkan air segar agar sadar
Siang menerawang dalam kelam, hei.. sadarlah kau memiliki matahari
Senja mengintip dalam syahdu, kutemani saja dia dengan harmoniku
Malam meninggalkanku dalam mimpi, terpejamlah sudah mataku

Banyu...

Banyu
Inikah? bagaimana setiap kali kau akan tersenyum saat matamu menangkap sosoknya?
Inikah? bagaimana suasana menjadi sangat menyenangkan saat dirimu hanya dengannya?
Entahlah...
Mungkin dia mengalaminya...
Bagaimana ada  melodi yang mengalun tiba tiba
Bagaimana senyum terlukis dengan mudahnya
Bagaimana waktumu menjadi lebih menyenangkan
Kurasa iya, itu yang dia rasakan
Teruntuk dirimu yang tengah berselimut rasa
Kenalkan sahabatku... banyu
Dia pendengar yang baik, mungkin kau bisa berbagi kisah dengannya
Banyu... mari kuperkenalkan.. dia temanku yang sedang terbang dengan sayapnya
Jaga dia agar tak jatuh ya... 

Selalu sederhana

Bahagiaku selalu sederhana
sesederhana senyum yang selalu terlukis
terutama hari ini
entahlah, semuanya terasa menyenangkan
sesedih apapun drama yang kulihat, aku hanya tersenyum
semengerikan apapun masakan yang kumakan rasanya tetap menakjubkan
terjatuh lagikah?
kurasa tidak, hanya... rasa yang tak bisa kuungkap
gila kah?
entahlah...
melodi yang kudengar kini rasanya benar benar menyenangkan
aku tenggelam didalamnya, tak sadarkan diri
rasa yang kini ada sungguh menyenangkan
bahagia yang sederhana
sederhana yang menyenangkan
ahh.. mengalun dalam melodi yang menyenangkan
membuat senyumku tak henti terlukis
kusuka.. sungguh

Singkat, tak kuduga dan sederhana

Sederhana...
Kata yang kerap kulukiskan saat aku merasakan sesuatu yang baik, tepatnya menyenangkan
sederhana...
Pertemuan tak terduga, bisakah menjadi sebuah awal?
Jika saja kaki ini langsung melangkah
Jika saja jalanku tak terhambat
Akan kah waktu tetap mempertemukan?
Terima kasih karna memanggil namaku lebih dulu
Terima kasih karena mengulurkan tangan dulu
Dan maaf karna aku yang berpisah lebih dulu
Hai...
Berapa tahun sudahkah?
Saat lisan tak saling sapa, mata tak saling bertemu dan tangan tak saling berjabat?
Singkat, tak kuduga dan sederhana
Ku suka...

Kamis, 07 Mei 2015

Langkah-langkah operasional Diagnostik dan Remidial Kesulitan Belajar (dengan ilustrasi kasus)

A.     Langkah-langkah  Operasional  Diagnostik  Kesulitan belajar
Dalam proses pembelajaran menghadapi peserta didik yang memiliki karakteristik dengan segala keunikan yang berbeda, perbedaan itu meliputi perbedaan yang berkaitan dengan kapasitas intelektual, keterampilan, motivasi, sikap, kemampuan, minat, latar belakang kehidupan keluarganya dan lain-lainnya. Perbedaan perbedaan tersebut akan mempengaruhi cara belajar dari tiap tiap peserta didik yang akan berpengaruh terhadap hasil belajarnya.
Langkah langkah dalam melaksanakan diagnosis kesulitasn belajar yaitu :
1.      Identifikasi peserta didik yang diperkirakan memiliki kesulitan belajar.
Identifikasi ini dilakuka dengan cara mengenali latar belakang peserta didik baik secara psikologis maupun non psikologis. Kasus kesulitan belajar dapat diketahui melalui :
           a. Analisis Perilaku
Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dapat diketahui melalui observasi atau laporan        proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran dapat diketahui melalui analisi perilaku peserta        didik diantaranya dapat diidentifikasi dari  :
1) Cepat lambatnya menyelesaikan tugas
2) Kehadiran dan ketekunan dalam proses pembelajaran
3) Peran serta dalam mengerjakan tugas kelompok
4) Kemampuan kerjasama dan penyesuaian sosial
b. Analisis Prestasi Belajar
Dalam melakukan analisi prestasi belajar peserta didik dapat dilakukan dengan cara menghimpun dan menganalisis hasil belajar lalu  menafsirkannya. Dalam menafsirkan hasil belajar peserta didik harus menggunakan acuan dalam identifikasinya yaitu Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP)

2.      Melokalisasi Letak Kesulitan Belajar
Tahapan ini dapat dilakukan dengan cara mengetahui mata pelajaran apa yang menjadi kesulitan yang dialami peserta didik lalu identifikasi bagaimana dan mengapa peserta didik mengalami kesulitan dalam mata pelajaran tersebut.
Dalam mengidentifikasi dimana letak kesulitan peserta didik dapat dilakukan dengan membandingkan nilai nilai peserta didik pada mata pelajaran lainnya dan untuk mengidentifikasi spesifikasi dari kesulitan belajar yang dialami peserta didik dapat dilakukan dengan melihat hasil test yang dilakukan.

     3. Menentukan Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Dalam identifikasi kesulitan belajar siswa juga harus diidentifikasi factor factor apa saja yang menjadi penyebab timbulnya kesulitan baik factor internal maupun factor eksternal.

      4. Memperkirakan Alternatif Bantuan
Dalam memperkirakan alternative bantuan lain dapat dilakukan dengan langkah langkah sebagai berikut dengan  cara menjawab beberapa pertanyaan berikut ini:
a.       Apakah peserta didik masih mungkin ditolong untuk mengatasi kesulitannya?
b.      Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengatasi kesulitan peserta didik?
c.       Kapan dan dimana pertolongan dapat diberikan kepada peserta didik?
d.      Siapa yang dapat memberikan pertolongan?

      5. Menetapkan Kemungkinan Cara Mengatasinya
Langkah ini merupakan langkah untuk menentukan bantuan atau usaha penyembuhan yang diperlukan peserta didik setelah dilakukan identifikasi menganai kesulitan belajar peserta didik. Selanjutnya rencana pemberian bantuan harus disesuaikan dengan jenis kesulitan yang dialami peserta didik.
Bantuan dapat diberikan melalui program remedial atau pengajaran perbaikan, layanan bimbingan dan konseling, program referal yaitu mengirimkan peserta didik kepada ahli yang berkompeten dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.

6. Tindak Lanjut
Setelah mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dan telah diketahui treatment yang tepat dalam menangani permasalahan yang ada, kemudian langkah terakhir yang berupa kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a.       Memberikan pertolongan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, sebagai penerapan program bantuan yang telah ditetapkan pada langkah sebelumnya
b.      Melibatkan berbagai pihak yang dipandang dapat memberikan pertolongan kepada peserta didik
c.       Mengikuti perkembangan peserta didik dan mengadakan evaluasi terhadap bantuan yang telah diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki kesalahan atau ketidaktepatan bantuan yang diberikan
d.      Melakukan referral kepada ahli lain yang berkompeten dalam menangani kesulitan yang dialami peserta didik

Prosedur diagnostik banyak sekali model dan caranya, diantaranya yaitu prosedur Weener dan Senf yang dikutip oleh Wardani dan dikutip lagi oleh Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, sebagai berikut::
a.       Melakukan observasi kelas untuk melihat perilaku menyimpang siswa ketika mengikuti pelajaran.
b.      Memeriksa penglihatan dan pendengaran siswa khususnya yang diduga mengalami kesulitan belajar.
c.       Mewawancarai orang tua atau wali siswa untuk mengetahui hal ihwal keluarga yang mungkin menimbulkan kesulitan belajar.
d.      Memberikan tes diagnostik bidang kecakapan tertentu untuk mengetahui hakikat kesulitan belajar yang dialami siswa.
e.       Memberikan tes kemampuan intelegensi (IQ) khususnya kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar.

    B. Pengajaran Remedial dalam Proses Pembelajaran.

Remedial merupakan bentuk pengajaran yang bersifat kuratif (penyembuhan) dan atau korektif (perbaikan). Pengajaran remedial merupakan bentuk khusus pengajaran yang bertujuan untuk menyembuhkan atau memperbaiki proses pembelajaran yang menjadi penghambat atau yang dapat menimbulkan masalah atau kesulitan dalam belajar bagi peserta didik.
Menurut Warkitri dkk. (1990), pengajaran remedial sangat diperlukan dalam proses pembelajaran karena :
a.       Tidak semua peserta didik dapat mencapai hasil belajar sesuai kemampuannya.
b.      Adanya kesulitan belajar berarti belum dapat tercapai perubahan tingkah laku siswa secara bulat sebagai hasil belajar
c.       Untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut diperlukan suatu teknik bimbingan belajar. Salah satu teknik bimbingan belajar adalah pengajaran remedial

Dengan demikian dalam pengajaran remedial, guru harus mampu menciptakan situasi yang memungkinkan peserta didik lebih mampu mengembangkan diri.
Secara umum, pengajaran remedial bertujuan membantu siswa mencapai mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Secara khusus, pengajaran remedial bertujuan membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar agar mencapai prestasi yang diharapkan melalui proses penyembuhan dalam aspek kepribadian atau dalam proses belajar mengajar.
Terdapat pendekatan-pendekatan dalam pengajaran remedial, antara lain
a.       Pendekatan kuratif dalam pengajaran remedial
Pendekatan ini dilakukan setelah program pembelajaran yang pokok selesai dilaksanakan dan dievaluasi, guru akan menjumpai beberapa bagian dari peserta didik yang tidak mampu menguasai seluruh bahan yang disampaikan. Pelaksanaan pendekatan kuratif dapat dilakukan dengan cara :
1)      Pengulangan (repetation), dapat dilakukan setiap akhir jam pertemuan, akhir unit pelajaran atau setiap pokok bahasan.
2)      Pengayaan dan pengukuhan (enrichment dan reinforcement),
Layanan pengayaan dapat ditujukan kepada peserta didik yang mempunyai kelemahan ringan dan secara akademik mungkin peserta didik tersebut cerdas. Dapat dilakukan dengan memberikan pekerjaan rumah atau pekerjaan di kelas pada saat pelajaran berlangsung.
3)      Percepatan (acceleration)
Layanan percepatan ini diberikan kepada peserta didik yang berbakat namun menunjukkan kesulitan psikososial.

b.      Pendekatan preventif dalam pengajaran remedial
Pendekatan preventif diberikan kepada peserta didik yang diduga akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan program yang akan ditempuh. Guru meng-klasifikasikan kemampuan siswa didik menjadi tiga golongan, yaitu peserta didik yang mampu menyelesaikan program sesuai waktu yang ditentukan, peserta didik yangdiperkirakan akan mampu menyelesaikan program lebih cepat dari waktu yang ditentukan, dan peserta didik yang tidak dapat menyelesaikan program sesuai waktu yang ditentukan.
Sesuai penggolongan tersebut maka teknik layanan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
1)      Kelompok belajar homogen, dalam kelompok ini peserta didik diberi pelajaran, waktu, dan tes yang sama.
2)      Kelompok individual, pengajaran disesuaikan dengan keadaan peserta didik, sehingga setiap peserta didik mempunyai program tersendiri.
3)      Layanan pengajaran dengan kelas khusus, peserta didik mengikuti program pembelajaran yang sama dalam satu kelas. Peserta yang mengalami kesulitan dalam bidang tertentu disediakan kelas khusus remedial. Bagi yang cepat belajarnya disediakan program pengayaan.

c.       Pendekatan pengembangan dalam pengajaran remedial
Pengajaran remedial yang bersifat pengembangan merupakan upaya diagnostik yang dilakukan guru selama berlangsungnya pembelajaran. Sasarannya agar peserta didik dapat segera mengatasi hambatan-hambatan yang dialami selama mengikuti pembelajaran.Dalam pengajaran remedial juga terdapat beberapa metode.
Metode yang digunakan dalam pengajaran remedial yaitu :
1.      Metode pemberian tugas.
Metode ini dilaksanakan dengan cara memberi tugas atau kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.


2.      Metode diskusi
Diskusi adalah suatu bentuk interaksi antarindividu dalam kelompok untuk membahas suatu masalah. Diskusi digunakan dalam pengajaran remedial untuk memperbaiki kesulitan belajar dengan memanfaatkan interaksi individu dalam kelompok.

3.      Metode tanya-jawab
Tanya jawab dalam pengajaran remedial dilakukan dalam bentuk dialog antara guru dengan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Tanya jawab dilakukan secara individu maupun secara kelompok dengan peserta didik.

4.      Metode kerja kelompok
Kerja kelompok dalam pengajaran remedial diusahakan agar terjadi interaksi diantara anggota dalam kelompok. Kelompok sebaiknya heterogen artinya dalam satu kelompok terdiri dari pria dan wanita, peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dan peserta didik yang tidak mengalami kesulitan belajar.

5.       Metode tutor sebaya
Tutor sebaya ialah peserta didik yang ditunjuk untuk membantu teman-temannya atau peserta didik lainnya yang mengalami kesulitan belajar. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan tutor sebaya adalah:
a.       Mendapat persetujuan dari peserta didik yang mengikuti program perbaikan
b.      Mempunyai prestasi akademik yang baik, kreatif, dan dapat menerangkan bahan yang dibutuhkan oleh peserta didik yang mengikuti program perbaikan
c.       Tidak sombong, sabar, telaten, hubungan sosialnya bagus, tidak pelit, dan suka menolong sesama teman

6.      Metode pengajaran individual
Pengajaran individual dalam pengajaran remedial yaitu proses pembelajaran yang hanya melibatkan seorang guru dan seorang peserta didik yang mengalami kesulitan belajar

C.     Pelaksanaan Pengajaran Remidial
Yang telah dikemukakan oleh Warkitri dkk. (1990) bahwa untuk melaksanakan pengajaran remedial harus mengikuti langkah – langkah sebagai berikut:
     Penelaahan kembali kasus
Langkah ini merupakan langkah penting sabagai titik tolak kegiatan selanjutnya. Langkah ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang kasus yang di hadapi dan kemungkinan pemecahannya. Dalam langkah ini guru diharapkan memperoleh gambaran tentang peserta didik yang perlu mendapatkan layanan, tingkat kesulitan yang dialami peserta didik, letak terjadinya kesulitan, bagian ranah yang mengalami kesulitan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan peserta didik.

     Pemilihan alternatif tindakan
Berdasarkan temuan dan uraian pada langkah pertama, maka dapat disimpulkan karakteristik kasus atau permasalahan dan alternatif pemecahannya. Karakteristik kasus atau permasalahan yang dihadapi peserta didik dapat digolongkan menjadi kasus yang berat, cukup berat, dan ringan. Kasus yang ringan yaitu apabila peserta didik belum menemukan cara belajar yang baik. Kasus yang cukup berat yaitu apabila peserta didik telah mampu menemukan cara belejar tetapi belum berhasil karena hambatan psikologis. Kasus dikatakan berat bila siswa belum mampu menemukan cara belajar yang baik dan memiliki hambatan emosional.
a.       Apabila kasus ringan, tindakan yang ditempuh adalah pemberian pengajaran remedial.
b.      Apabila kasusnya berat dan cukup berat, maka sebelum melaksanakan pengajaran remedial, peserta didik harus diberi layanan konseling untuk mengatasi hambatan emosional yang mempengaruhi kegiatan belajarnya.

     Pemberian layanan khusus
Layanan khusus disini maksudnya adalah layanan konseling, yang bertujuan agar peserta didik yang mengalami kasus atau permasalahan terbebas dari hambatan emosional, sehingga dapat mengikuti pembelajaran secara wajar.  Berikut ini kasus atau permasalahan peserta didik dan cara mengatasi yang dapat ditangani oleg guru bidang studi :
a.       Kasus kurang motivasi dan minat belajar, cara mengatasinya : menghindarkan peserta didik dari pertanyaan – pertanyaan negative yang dapat melemahkan semangat belajar, termasuk memarahi, merendahkan, dan membandingkan dengan orang lain yang lebih sukses. Disamping itu perlu diciptakan suasana  kompetitif yang sehat, mendorong agar lebih berhasil dalam belajar pada waktu= waktu berikutnya, member hukuman yang bijaksana bila terjadi kealpaan dan member hadiah baik verbal maupun non verbal atau material dan non material bila memperoleh kesuksesan.
b.      Kasus sikap negative terhadap guru, cara mengatasinya dengan cara menciptakan hubungan yang akrab antara guru dengan peserta didik dan antara peserta didik  dengan peserta didik lainnya, memberikan pengalaman yang menyenangkan dan menciptakan iklim atau suasana social yang sehat dalam kelas.
c.       Kasus kebiasaan belajar yang salah, cara mengatasinya menunjukan cara belajar yang salah, memberikan kesempatan untuk berlatih dan belajar dengan pola-pola belajar yang baru.
d.      Kasus ketidak cocokan antara keadaan pribadi dengan lingkungan dan program studinya, cara mengatasinya dengan cara memberikan layanan informasi tentang pemilihan program studi dan cara belajarnya serta prospek dari program studi yang dipilih oleh peserta didik.
  
      Pelaksanaan pengajaran remedial
Setelah langkah ketiga terpenuhi, selanjutnya pelaksanaan pengajaran remedial. Adapun sasaran pokok langkah ini adalah meningkatkan prestasi dan kemampuan peserta didik dalam menyesuaikan diri dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh guru.

      Pengukuran kembali hasil belajar
Setelah pengajaran remedial selesai, selanjutnya diadakan pengukuran terhadap perubahan pada diri peserta didik yang bersangkutan. Pengukuran ini untuk mengetahui kesesuaian antara rencana dengan pencapaian hasil yang diperolehnya

 Re-evaluasi dan re-diagnostik
Hasil pengukuran pada langkah kelima ditafsirkan dengan menggunakan cara dan criteria seperti pada proses pembelajaran yang sesungguhnya. Hasil penafsiran tersebut akan menghasilkan tiga kemungkinan sebagai berikut:
a.       Peserta didik menunjukkan peningkatan prestasi dan kemampuan penyesuaiannya mencapai criteria keberhasilan minimum seperti yang diharapkan.
b.      Peserta didik menunjukkan peningkatan prestasi dan kemampuan penyesuaian drinya, tetapi belum sepenuhnya memadai criteria keberhasilan minimum yang diharapkan. Peserta didik menunjukkan perubahan yang berarti, baik dalam prestasinya maupun kemampuan penyesuaian dirinya

Dalam proses pelaksanaananya dilapangan sebagai guru mata pelajaran khusunya dalam pelajaran kimia, identifikasi dapat dilakukan dengan mengadakan ujian tertulis dengan menggunakan rubrik yang tepat maka akan diketahui di bagian materi apa saja peserta didik mengalami kesulitan belajar, dan dapat dilakukan pengajaran remedial sebelum dilakukan tes remedial. Teknisnya peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dipisahkan dengan peserta didik lainnya, peserta didik yang mengalami kesulitan akan diberikan pengajaran remedial, sedangkan peserta didik lainnya akan diberikan pengayaan.


Sumber :
Bahri, S.(2002). Psikologi Belajar,. Jakarta: Rineka Cipta
Idris, Ridwan. (2009). Mengatasi Kesulitan Belajar. Lentera Pendidikan Vol 12 No 2. hlm 161
Putra. E.S. (2010). Diagnosis Kesulitan Belajar. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. 2010
Sugihartono,dkk. (2007). Psikologi Pedidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Syah, Muhibbin.(2000). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Rabu, 06 Mei 2015

Untuk yang termanis dan tersayang...

Tak akan banyak bercuap, tapi dengan merekalah aku banyak merasakan bahagia yang sederhana :)




Jumat, 01 Mei 2015

Surat keluhanku, tak apa kan?

Terlalu malu untuk mengeluh dihadapan kalian, terlalu pengecut untuk bisa menatap mata kalian juga. Aku tahu, kalian lelah dan ingin segera berakhir, akupun... bagiku tak masalah meluangkan waktuku, pikiranku juga... itu menyenangkan, tapi jika hati ini lelah menghadapi kalian, saat kalian mengeluh rasanya nafasku semakin berat saja. Tak dipungkiri aku pun kerap mengeluh, aku tahu aku yang mengajak kalian kelingkaran itu, dan aku tahu aku yang menghilang pertama kali, tapi yang perlu kalian ingat... kalian yang membawaku kembali bukan? Kalian tahu alasanku bertahan hingga kini? karena menyenangkan bisa bersama mereka, berbagi kisah kerap kali berbagi tawa, atau saling berbagi lelah karena harus berlarian. Tapi jika kalian seperti ini, akupun rasanya ingin berhenti saja, aku tahu terlalu egois bukan? Aku tahu kalian pun peduli, aku tahu rasanya tak benar jika ku bilang hanya aku yang melangkah karena kalian juga ikut melangkah, tapi kenapa aku merasa hanya aku dan dia yang peduli dan terus melangkah? entahlah.. maaf mungkin itu hanya egoku saja. Jika bukan karena mereka mungkin aku telah berhenti bukan karena aku lelah hanya hati yang tak lagi bisa mengirama, jikapun aku berhenti aku akan tetap berpijak disana, tak menghilang, hanya mungkin tak lagi melingkar bersama kalian. Tolonglah, kalian memiliki aktivitas kalian sendiri, waktu kalian juga hak kalian untuk menggunakannya, tapi bisakah kita benar benar berbicara? Aku rindu lingkaran kita yang dulu, dimana kita benar benar melangkah pada waktu yang sama. Terlepas dari apa yang kutulis, bisakah kalian memaafkan pikiran picikku? yang menganggap aku yang paling lelah? Hati ini yang lelah melangkah bersama kalian, bukan dengan mereka. Mereka adalah satu satunya alasanku bertahan, dan lainnya adalah alasanku untuk berhenti. Banyak emosi yang ingin kuluapkan tapi aku lebih suka melihat emosi kalian terlebih dahulu, karena disitulah aku akan berhenti dan menahan diri karena tak benar jika semuanya mengeluh bukan?. Pada akhirnya aku akan bertahan, jika kalian lelah bisa kalian bertahan sebentar lagi saja? Alasan kenapa kalian bertahan kuharap masih kuat, aku akan melakukan yang terbaik meski dalam kesalku. Jadikan mereka sebagai alasan terkuat untuk kalian bertahan dengan hati, itu ampuh untukku dan kurasa itu akan ampuh untuk kalian juga... Berhentilah diwaktu yang tepat, setelah itu kalian boleh benar benar pergi, dan aku tak akan menahan, mungkin akupun akan pergi tapi kuharap kaki kakiku akan selalu berpijak disana. Jika meluangkan waktu masih sulit, perlahan saja, tak apa jika ingin menghindar ataupun menghilang, aku mengerti kalian benar benar lelah. Akan menjadi kesalahan juga mempertahankan apa yang tidak ingin dipertahankan dan memperjuangkan apa yang tidak ingin diperjuangkan, jika hati kalian tak bisa ikut mengirama kalian bisa berhenti, mungkin akan menyakitkan untukku, tapi lebih menyakitkan jika terus melihat keterpaksaan kalian. Baiklah itu ocehanku, jika terluka maafkan aku...  sungguh, sudah kubilang aku terlalu pengecut untuk menghadapi kalian dan terlalu lelah... Pikirkan apa yang ingin kalian pikirkan tentangku yang sungguh egois tentang perkataanku, marahpun tak masalah, marahlah dihadapanku bukan dibelakangku agar aku tahu seberapa besar kemarahan kalian, dan agar aku tidak lagi menjadi pengecut yang merasa lelah dibelakang kalian... mengertilah, kumohon..