Jumat, 01 Mei 2015

Surat keluhanku, tak apa kan?

Terlalu malu untuk mengeluh dihadapan kalian, terlalu pengecut untuk bisa menatap mata kalian juga. Aku tahu, kalian lelah dan ingin segera berakhir, akupun... bagiku tak masalah meluangkan waktuku, pikiranku juga... itu menyenangkan, tapi jika hati ini lelah menghadapi kalian, saat kalian mengeluh rasanya nafasku semakin berat saja. Tak dipungkiri aku pun kerap mengeluh, aku tahu aku yang mengajak kalian kelingkaran itu, dan aku tahu aku yang menghilang pertama kali, tapi yang perlu kalian ingat... kalian yang membawaku kembali bukan? Kalian tahu alasanku bertahan hingga kini? karena menyenangkan bisa bersama mereka, berbagi kisah kerap kali berbagi tawa, atau saling berbagi lelah karena harus berlarian. Tapi jika kalian seperti ini, akupun rasanya ingin berhenti saja, aku tahu terlalu egois bukan? Aku tahu kalian pun peduli, aku tahu rasanya tak benar jika ku bilang hanya aku yang melangkah karena kalian juga ikut melangkah, tapi kenapa aku merasa hanya aku dan dia yang peduli dan terus melangkah? entahlah.. maaf mungkin itu hanya egoku saja. Jika bukan karena mereka mungkin aku telah berhenti bukan karena aku lelah hanya hati yang tak lagi bisa mengirama, jikapun aku berhenti aku akan tetap berpijak disana, tak menghilang, hanya mungkin tak lagi melingkar bersama kalian. Tolonglah, kalian memiliki aktivitas kalian sendiri, waktu kalian juga hak kalian untuk menggunakannya, tapi bisakah kita benar benar berbicara? Aku rindu lingkaran kita yang dulu, dimana kita benar benar melangkah pada waktu yang sama. Terlepas dari apa yang kutulis, bisakah kalian memaafkan pikiran picikku? yang menganggap aku yang paling lelah? Hati ini yang lelah melangkah bersama kalian, bukan dengan mereka. Mereka adalah satu satunya alasanku bertahan, dan lainnya adalah alasanku untuk berhenti. Banyak emosi yang ingin kuluapkan tapi aku lebih suka melihat emosi kalian terlebih dahulu, karena disitulah aku akan berhenti dan menahan diri karena tak benar jika semuanya mengeluh bukan?. Pada akhirnya aku akan bertahan, jika kalian lelah bisa kalian bertahan sebentar lagi saja? Alasan kenapa kalian bertahan kuharap masih kuat, aku akan melakukan yang terbaik meski dalam kesalku. Jadikan mereka sebagai alasan terkuat untuk kalian bertahan dengan hati, itu ampuh untukku dan kurasa itu akan ampuh untuk kalian juga... Berhentilah diwaktu yang tepat, setelah itu kalian boleh benar benar pergi, dan aku tak akan menahan, mungkin akupun akan pergi tapi kuharap kaki kakiku akan selalu berpijak disana. Jika meluangkan waktu masih sulit, perlahan saja, tak apa jika ingin menghindar ataupun menghilang, aku mengerti kalian benar benar lelah. Akan menjadi kesalahan juga mempertahankan apa yang tidak ingin dipertahankan dan memperjuangkan apa yang tidak ingin diperjuangkan, jika hati kalian tak bisa ikut mengirama kalian bisa berhenti, mungkin akan menyakitkan untukku, tapi lebih menyakitkan jika terus melihat keterpaksaan kalian. Baiklah itu ocehanku, jika terluka maafkan aku...  sungguh, sudah kubilang aku terlalu pengecut untuk menghadapi kalian dan terlalu lelah... Pikirkan apa yang ingin kalian pikirkan tentangku yang sungguh egois tentang perkataanku, marahpun tak masalah, marahlah dihadapanku bukan dibelakangku agar aku tahu seberapa besar kemarahan kalian, dan agar aku tidak lagi menjadi pengecut yang merasa lelah dibelakang kalian... mengertilah, kumohon.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar