Selasa, 12 Mei 2015

Menyerah, bolehkah?

Banyu...
Maaf aku sering kali memanggilmu
Memintamu menjadi kertasku
Tapi..
Banyu... sepertinya aku lelah
Bolehkah ku akhiri saja?
Bagaimana saat jantungmu berhenti berdetak?
Nafasmu tak lagi berhembus?
Nadi yang tak lagi bisa kau hitung?
Saat matamu hanya akan terpejam?
Bagaimana rasanya?
Akankah ada kedamaian?
Kurasa tidak, karena akhir selalu menjadikan awal
Tuhan pasti marah ya?
Banyu, kau tahu benar aku sendirian
Teman tak menganggapku teman
Sahabat tak menganggapku sahabat
Bahkan musuh tak mau menyentuhku
Yang kupunya hanyalah... kertas kosong
Yang kupunya hanyalah... melodi
Tak ada yang menguatkanku
Banyu, sesaklah sudah ini
Kukira menunggu kematian itu indah
Ingatkah saat diriku banyak berharap?
Gadis kecil yang setiap malam selalu meminta pada Tuhan
"Tuhan, jangan buka mataku saat aku terlelap lagi"
"Tuhan, kapan bertemu?
"Tuhan, tak menyesalkah menciptaku?"
Seorang gadis yang diselamatkan Tuhan
Saat ia berjarak tak lebih 5 cm dari truk besar
Saat ia terserempet mobil lalu terpental
Saat ia terjatuh dan dihadapkan pada ban mobil yang tengah melaju
Saat kakinya tiba tiba kuat menahan laju sepeda motor hingga hanya kaki yang terluka
Tuhan adalah penyelamat
Tuhan baik bukan? amat...
Marahkah Tuhan padaku Banyu atas kelelahanku?
Tuhan terlalu baik, hanya aku yang tak bisa melihat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar