Tulisan ini
kutujukan padamu pada sosok yang pernah menganggapku sebagai seorang sahabat,
ingatkah kamu saat kamu berkata “tak ada seseorang seperti kamu, hanya ada satu
satunya jadi please kelasnya gak dipencar” saat itu aku sedang membantumu
mengerjakan tugas LKS Sejarah entah kau mengucapkannya hanya karena aku
menolongmu karena kemalasanmu atau memang tulus dari mu, setidaknya yang
kulihat dari caramu tersenyum itu adalah sebuah ketulusan. Ingatkah dirimu
mengapa kini kita berbeda? Sungguh berbeda yang menyebalkan, jika ‘dahulu’
ceritamu adalah ceritaku dan juga sebaliknya kini hanya karena sebuah kesalahan
yang kuperbuat semuanya benar benar berbeda komunikasi seolah terputus begitu
saja, kau yang kini berbeda hei… apa kabarmu ? masihkah dirimu suka mengeluh?
Masihkah dirimu membuat orang lain selalu salah paham? Masihkah dirimu suka
membuat orang lain menangis karenamu? Keusilan dalam dirimu masihkah kau
perbuat? Dan masihkah dirimu yang selalu membuat orang orang disekitarmu
tersenyum bahkan tertawa karenamu? Aku ingin mendengarnya setidaknya kabarmu?
Menganggapmu sebagai sahabat kini tidaklah benar, bukan seperti ini cara
seseorang bersahabat.. dari yang kudengar kau tengah bahagia dengan seseorang
yang kau pilih untuk selalu ada disampingmu, aku senang mendengarnya bahkan aku
akan lebih senang jika bisa mendengarnya langsung darimu, bisakah kita seperti
dulu? Dan melupakan kesalahanku? Aku tahu sampai kini tak sepenuhnya aku bisa
menepati janjiku padamu tapi aku akan berusaha, kamu harus bisa mengetahuinya..
baik baiklah dirimu, disini aku selalu menyebut namamu dalam doaku sahabat…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar