Kutemukan lagi
sebuah amplop yang sama terselip disalah satu buku catatan sekolahku, aku hanya
memandanginya lalu menyimpannya tepat diatas meja belajarku dan bergegas turun
kebawah, “Bara maaf membuatmu menunggu” ujarku pada Bara yang tengah duduk diruang
tengah biasa jika keluargaku berkumpul. “Mmmm” responnya singkat, “Sekarang
sudah lebih baik? Kepala kamu masih sakit? Ahh seharusnya kamu lebih berhati
hati!” tambahnya dengan nada khawatir. “Mmmm… lebih baik” ungkapku dengan nada
rendah “lagipula bukan aku yang salah mana aku bisa tahu kalau tiba tiba ada
bola basket nyasar saat aku ada membelakangi bolanya” tambahku sedikit
kesal. Sejujurnya aku ingin
mengkonfirmasi apa yang dikatakan Aga saat ditaman pada Bara, bagaimanapun dia
sahabatnya tapi entahlah rasanya tak yakin tapi aku rasa aku harus mendengarnya
“Aga terlihat lebih diam akhir akhir ini, kamu tahu kenapa? Aga yang biasanya
jahil, usil dan suka bertingkah seenaknya akhir akhir ini terlihat lebih diam,
aahhh itu membuatku khawatir” ujarku pada Bara. “Aga? Mmm.. dia sedang ada
masalah, tapi tunggu saja saat dia cerita padamu” ungkapnya “ahh aku harus
pulang Aga tiba tiba ada dirumah, istirahatlah” tambahnya lalu pergi setelah
aku mengantarnya kedepan pintu. Aku kembali ke kamar dan berbaring disana, kini
hanya permasalahan Aga yang melekat dipikiranku, setidaknya aku harus
menghiburnya, tapi gadis seperti apa dia? Gadis yang meninggalkan Aga? Ahh entahlah
akan kupikirkan esok. Saat hendak akan pergi tidur mataku tak sengaja menoleh
kearah meja belajar kulihat sebuah amplop biru yang kutinggalkan disana,
kuambil dan duduk sembari memikirkan pemiliki surat ini..
“Sudah kubilang
jangan terluka, karena aku akan ikut terluka… berhati hatilah istirahatkan
kepalamu yang terkena bola basket, dengarlah lagu ini sambil istirahat, lagu
ini 100% akan membuatmu merasa lebih baik, lalu.. bagaimana dengan novel yang
aku berikan? Kamu sudah membacanya? Bagaimana ceritanya? Mulai hari ini aku
akan membuatmu mengingat lebih banyak tentangku, saat kau mendengar lagu ini
yang kurekam dalam sebuah CD, lagu ini akan mengingatkanmu padaku J .. Istirhatlah”
Lagi lagi tak ada
nama pengirim atau bahkan inisial, dia bertanya tapi sama sekali aku tak tahu
bagaimana cara menjawabnya, hanya sebuah CD yang kutemukan, ku putar lagu itu,
ahh itu adalah instrument piano dengan lagu dari Weslife-My Love, lagu
favoritku sepanjang masa, aku mendengarnya berulang ulang ada beberapa bagian
yang dia aransement dan itu membuatnya lebih indah…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar