Disinilah aku masih terjaga ditemani alunan harmoni dari radio yang diputar dalam sebuah ponsel.. Ini untukmu seseorang yang begitu mengindahkan Islam dengan segala keindahannya, katamu.. "sesuatu yang akan dipertanggungjawabkan" dalam hatiku berbisik "aku setuju" tapi... bagaimana bisa? bahkan ini caraku menjalani hidup, caraku untuk mempertahankan senyumanku, caraku untuk melepas segala penat.. bagaimana mungkin dirimu yang selalu indah dengan tutur bahasa mu menakutiku, hanya saja aku baru memulainya dengan segala kelemahanku, terlalu lama aku 'diam' membuat jemariku rasanya kaku, membuat bahasaku rasanya kelut, benang benang yang kusut itu harus kuurai satu persatu menjadi sebuah pintalan indah yang disukai kebanyakan orang... keraguan itu selalu muncul saat aku membaca tulisanmu? kadang aku berpikir... haruskah aku berhenti dengan apa yang kusuka? dengan apa yang menjadi mimpiku dahulu? haruskah? Kau memang tak memintaku untuk berhenti bahkan sepatah katapun tak ada yang menunjukannya hanya saja.. aku adalah aku yang mudah terpengaruh, tulisan ibarat kelemahan dan kekuatanku... karena sebuah tulisan akan membuatku menentukan jalan, disinilah aku yang bimbang, tapi... untuk sekarang ini izinkan ku untuk mengambil kekuatan darinya, aku terlalu lemah akhir akhir ini.. inilah salah satu caraku menguatkan diri, untukmu yang kini ketakutan aku percaya dan akan selalu percaya, apapun yang kau ukir akan selalu menahan senyumanku lebih lama disinilah aku yang selalu merasa takjub dengan apa yang kau tulis...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar