Kamis, 26 Februari 2015

Jenis Jenis Layanan BK di Sekolah

Dalam pembahasan sebelumnya mengenai “Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling” telah dipaparkan mengenai pengertian  bimbingan dan konseling, prinsip bimbingan dan konseling, azas bimbingan dan konseling dan fungsi bimbingan dan konseling. Kali ini akan dipaparkan materi selanjutnya mengenai jenis jenis dari layanan bimbingan dan konseling. Dalam program bimbingan dan konseling terdapat 4 komponen layanan yaitu (1) pelayanan dasar bimbingan (2) pelayanan perencanaan individual (3) pelayanan responsif dan (4) dukungan system.

1.      Pelayanan Dasar
a.       Pengertian
Pelayanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugastugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya. Di Amerika Serikat sendiri, istilah pelayanan dasar ini lebih populer dengan sebutan kurikulum bimbingan (guidance curriculum).

b.      Tujuan
Pelayanan ini bertujuan untuk membantu semua konseli agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan dasar hidupnya, atau dengan kata lain membantu konseli agar mereka dapat mencapai tugastugas perkembangannya. Secara rinci tujuan pelayanan ini dapat dirumuskan sebagai upaya untuk membantu konseli agar (1) memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial budaya dan agama), (2) mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya, (3) mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya, dan (4) mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.

c.       Fokus Pengembangan
Agar tujuan yang telah dipaparkan sebelumnya dapat tercapai maka fokus perilaku yang dikembangkan yaitu menyangkut aspekaspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Semua ini berkaitan erat dengan upaya membantu konseli dalam mencapai tugas tugas perkembangannya (sebagai standar kompetensi kemandirian). Materi pelayanan dasar dirumuskan dan dikemas atas dasar standar kompetensi kemandirian antara lain mencakup pengembangan: (1) selfesteem, (2) motivasi berprestasi, (3) keterampilan pengambilan keputusan, (4) keterampilan pemecahan masalah, (5) keterampilan hubungan antar pribadi atau berkomunikasi, (6) penyadaran keragaman budaya, dan (7) perilaku bertanggung jawab. Halhal yang terkait dengan perkembangan karir (terutama di tingkat SLTP/SLTA) mencakup pengembangan: (1) fungsi agama bagi kehidupan, (2) pemantapan pilihan program studi, (3) keterampilan kerja profesional, (4) kesiapan pribadi (fisikpsikis, jasmaniahrohaniah) dalam menghadapi pekerjaan, (5) perkembangan dunia kerja, (6) iklim kehidupan dunia kerja, (7) cara melamar pekerjaan, (8) kasuskasus kriminalitas, (9) bahayanya perkelahian masal (tawuran), dan (10) dampak pergaulan bebas.

d.      Strategi pelayanan untuk komponen pelayanan dasar dapat dijelaskan sebagai berikut
>> Bimbingan kelas
Program ini  dirancang dengan menuntut konselor dalam melakukan kontak langsung dengan para peserta didik di kelas. Secara terjadwal dengan waktu yang telah ditentukan, konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada para peserta didik. Kegiatan bimbingan kelas ini bisa berupa diskusi kelas atau brain storming (curah pendapat).

>> Pelayanan Orientasi
Layanan orientasi merupakan pelayanan yang dapat membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan peserta didik menempuh masa pendidikannya dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru. Pelayanan orientasi ini biasanya dilaksanakan pada awal program pelajaran baru. Materi pelayanan orientasi di Sekolah/Madrasah biasanya mencakup organisasi Sekolah/Madrasah, staf dan guruguru, kurikulum, program bimbingan dan konseling, program ekstrakurikuler, fasilitas atau sarana prasarana, dan tata tertib Sekolah/Madrasah.

>> Pelayanan Informasi
Pelayanan informasi merupakan pemberian informasi tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat untuk peserta didik, melalui komunikasi langsung, maupun tidak langsung (melalui media cetak maupun elektronik, seperti : buku, brosur, leaflet, majalah, dan internet). Layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.

>> Bimbingan Kelompok
Dalam pelayanan bimbingan kelompok, konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada peserta didik dengan membentuk kelompokkelompok kecil (5 s.d. 10 orang). Bimbingan ini ditujukan untuk memberikan respon kebutuhan dan minat dari para peserta didik. Topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini adalah masalah yang bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia, seperti : caracara belajar yang efektif,  kiatkiat menghadapi ujian, dan mengelola stress.

>> Pelayanan Pengumpulan Data (Aplikasi Instrumentasi)
Merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang pribadi peserta didik, dan lingkungan peserta didik. Pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan berbagai instrumen, baik tes maupun nontes.

2.      Pelayanan Responsif
a.       Pengertian
Pelayanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada konseli yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugastugas perkembangan. Konseling individual, konseling krisis, konsultasi dengan orangtua, guru, dan alih tangan kepada ahli lain adalah ragam bantuan yang dapat dilakukan dalam pelayanan responsif.

b.      Tujuan
Tujuan pelayanan responsif adalah membantu konseli agar dapat memenuhi kebutuhannya dan memecahkan masalah yang dialaminya atau membantu konseli yang mengalami hambatan, kegagalan dalam mencapai tugastugas perkembangannya. Tujuan pelayanan ini dapat juga dikemukakan sebagai upaya untuk mengintervensi masalahmasalah atau kepedulian pribadi konseli yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan dengan masalah sosialpribadi, karir, dan atau masalah pengembangan pendidikan.

c.       Fokus Pengembangan
Fokus dari pelayanan responsif bergantung kepada masalah atau kebutuhan dari konseli. Masalah dan kebutuhan konseli berkaitan dengan keinginan untuk memahami sesuatu hal karena dipandang penting bagi perkembangan dirinya secara positif. Kebutuhan ini seperti kebutuhan untuk memperoleh informasi antara lain tentang pilihan karir dan program studi, sumber sumber belajar, bahaya obat terlarang, minuman keras, narkotika, pergaulan bebas. Masalah lainnya adalah yang berkaitan dengan berbagai hal yang dirasakan mengganggu kenyamanan hidup atau menghambat perkembangan diri konseli, karena tidak terpenuhi kebutuhannya, atau gagal dalam mencapai tugastugas perkembangan. Masalah konseli pada umumnya tidak mudah diketahui secara langsung tetapi dapat dipahami melalui gejalagejala perilaku yang ditampilkannya.
Masalah (gejala perilaku bermasalah) yang mungkin dialami konseli diantaranya: (1 merasa cemas tentang masa depan, (2) merasa rendah diri, (3) berperilaku impulsif (kekanakkanakan atau melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkannya secara matang), (4) membolos dari Sekolah/Madrasah, (5) malas belajar, (6) kurang memiliki kebiasaan belajar yang positif, (7) kurang bisa bergaul, (8) prestasi belajar rendah, (9) malas beribadah, (10) masalah pergaulan bebas (free sex), (11) masalah tawuran, (12) manajemen stress, dan (13) masalah dalam keluarga.
Untuk memahami kebutuhan dan masalah konseli dapat ditempuh dengan cara asesmen dan analisis perkembangan konseli, dengan menggunakan berbagai teknik, misalnya inventori tugastugas perkembangan (ITP), angket konseli, wawancara, observasi,sosiometri, daftar hadir konseli, leger, psikotes dan daftar masalah konseli atau alat ungkap masalah (AUM).

d.      Strategi pelayanan untuk komponen pelayanan resfonsif dapat dijelaskan sebagai berikut
>> Konseling Individual dan Kelompok
Pemberian pelayanan konseling ini ditujukan untuk membantu peserta didik yang mengalami kesulitan, mengalami hambatan dalam mencapai tugastugas perkembangannya. Melalui konseling, peserta didik (konseli) dibantu untuk mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, penemuan alternatif pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan secara lebih tepat. Konseling ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok.

>> Referal (Rujukan atau Alih Tangan)
Apabila konselor merasa kurang memiliki kemampuan untuk menangani masalah konseli, maka sebaiknya dia mereferal atau mengalihtangankan konseli kepada pihak lain yang lebih berwenang, seperti psikolog, psikiater, dokter, dan kepolisian. Konseli yang sebaiknya direferal adalah mereka yang memiliki masalah, seperti depresi, tindak kejahatan (kriminalitas), kecanduan narkoba, dan penyakit kronis.

>>  Kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau Wali Kelas
Konselor berkolaborasi dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh informasi tentang peserta didik (seperti prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya), membantu memecahkan masalah peserta didik, dan mengidentifikasi aspekaspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran. Aspekaspek itu di antaranya : (1) menciptakan iklim sosioemosional kelas yang kondusif bagi belajar peserta didik; (2) memahami karakteristik peserta didik yang unik dan beragam; (3) menandai peserta didik yang diduga bermasalah; (4) membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar melalui program remedial teaching; (5) mereferal (mengalihtangankan) peserta didik yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing; (6) memberikan informasi yang up to date tentang kaitan mata pelajaran dengan bidang kerja yang diminati peserta didik; (7) memahami perkembangan dunia industri atau perusahaan, sehingga dapat memberikan informasi yang luas kepada peserta didik tentang dunia kerja (tuntutan keahlian kerja, suasana kerja, persyaratan kerja, dan prospek kerja); (8) menampilkan pribadi yang matang, baik dalam aspek emosional, sosial, maupun moralspiritual (hal ini penting, karena guru merupakan “figur central” bagi peserta didik); dan (9) memberikan informasi tentang caracara mempelajari mata pelajaran yang diberikannya secara efektif.

>>  Kolaborasi dengan Orang tua
Konselor perlu melakukan kerjasama dengan para orang tua peserta didik. Kerjasama ini penting agar proses bimbingan terhadap peserta didik tidak hanya berlangsung di Sekolah/Madrasah, tetapi juga oleh orang tua di rumah. Melalui kerjasama ini memungkinkan terjadinya saling memberikan informasi, pengertian, dan tukar pikiran antar konselor dan orang tua dalam upaya mengembangkan potensi peserta didik atau memecahkan masalah yang mungkin dihadapi peserta didik. Untuk melakukan kerjasama dengan orang tua ini, dapat dilakukan beberapa upaya, seperti: (1) kepala Sekolah/Madrasah atau komite Sekolah/Madrasah mengundang para orang tua untuk datang ke Sekolah/Madrasah (minimal satu semester satu kali), yang pelaksanaannya dapat bersamaan dengan pembagian rapor, (2) Sekolah/Madrasah memberikan informasi kepada orang tua (melalui surat) tentang kemajuan
belajar atau masalah peserta didik, dan (3) orang tua diminta untuk melaporkan keadaan anaknya di rumah ke Sekolah/Madrasah, terutama menyangkut kegiatan belajar dan perilaku sehariharinya.

>>  Kolaborasi dengan pihakpihak terkait di luar Sekolah/Madrasah
Yaitu berkaitan dengan upaya Sekolah/Madrasah untuk menjalin kerjasama dengan unsurunsur masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu pelayanan bimbingan. Jalinan kerjasama ini seperti dengan pihakpihak (1) instansi pemerintah, (2) instansi swasta, (3) organisasi profesi, seperti ABKIN (Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia), (4) para ahli dalam bidang tertentu yang terkait, seperti psikolog, psikiater, dan dokter, (5) MGP (Musyawarah Guru Pembimbing), dan (6) Depnaker (dalam rangka analisis bursa kerja/lapangan pekerjaan).

>>  Konsultasi
Layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. Konselor menerima pelayanan konsultasi bagi guru, orang tua, atau pihak pimpinan Sekolah/Madrasah yang terkait dengan upaya membangun kesamaan persepsi dalam memberikan bimbingan kepada para peserta didik, menciptakan lingkungan Sekolah/Madrasah yang kondusif bagi perkembangan peserta didik, melakukan referal, dan meningkatkan kualitas program bimbingan dan konseling.

>> Bimbingan Teman Sebaya (Peer Guidance/Peer Facilitation)
Bimbingan teman sebaya ini adalah bimbingan yang dilakukan oleh peserta didik terhadap peserta didik yang lainnya. Peserta didik yang menjadi pembimbing sebelumnya diberikan latihan atau pembinaan oleh konselor. Peserta didik yang menjadi pembimbing berfungsi sebagai mentor atau tutor yang membantu peserta didik lain dalam memecahkan masalah yang
dihadapinya, baik akademik maupun nonakademik. Di samping itu dia juga berfungsi sebagai mediator yang membantu konselor dengan cara memberikan informasi tentang kondisi, perkembangan, atau masalah peserta didik yang perlu mendapat pelayanan bantuan bimbingan atau konseling.

>> Konferensi Kasus
Yaitu kegiatan untuk membahas permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihakpihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik itu. Pertemuan konferensi kasus ini bersifat terbatas dan tertutup.

>>  Kunjungan Rumah
Yaitu kegiatan untuk memperoleh data atau keterangan tentang peserta didik tertentu yang sedang ditangani, dalam upaya menggentaskan masalahnya, melalui kunjungan ke rumahnya.

3.      Perencanaan Individual
a.       Pengertian
Perencanaan individual diartikan sebagai bantuan kepada konseli agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Pemahaman konseli secara mendalam dengan segala karakteristiknya, penafsiran hasil asesmen, dan penyediaan informasi yang akurat sesuai dengan peluang dan potensi yang dimiliki konseli amat diperlukan sehingga konseli mampu memilih dan mengambil keputusan yang tepat di dalam mengembangkan potensinya secara optimal, termasuk keberbakatan dan kebutuhan khusus konseli. Kegiatan orientasi, informasi, konseling individual, rujukan, kolaborasi, dan advokasi diperlukan di dalam implementasi pelayanan ini.

b.      Tujuan
Perencanaan individual bertujuan untuk membantu konseli agar (1) memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya, (2) mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir, dan (3) dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah dirumuskannya.
Tujuan perencanaan individual ini dapat juga dirumuskan sebagai upaya memfasilitasi konseli untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karir, dan pengembangan sosialpribadi oleh dirinya sendiri. Isi layanan perencanaan individual adalah halhal yang menjadi kebutuhan konseli untuk memahami secara khusus tentang perkembangan dirinya sendiri. Dengan demikian meskipun perencanaan individual ditujukan untuk memandu seluruh konseli, pelayanan yang diberikan lebih bersifat individual karena didasarkan atas perencanaan, tujuan dan keputusan yang ditentukan oleh masingmasing konseli.
Melalui pelayanan perencanaan individual, konseli diharapkan dapat:
1)Mempersiapkan diri untuk mengikuti pendidikan lanjutan, merencanakan karir, dan mengembangkan kemampuan sosialpribadi, yang didasarkan atas pengetahuan akan dirinya, informasi tentang Sekolah/Madrasah, dunia kerja, dan masyarakatnya.
2) Menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya dalam rangka pencapaian tujuannya. 
3) Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya.
4) Mengambil keputusan yang merefleksikan perencanaan dirinya.

c.       Fokus pengembangan
Fokus pelayanan perencanaan individual berkaitan erat dengan pengembangan aspek akademik, karir, dan sosialpribadi. Secara rinci cakupan fokus tersebut antara lain mencakup pengembangan aspek (1) akademik meliputi memanfaatkan keterampilan belajar, melakukan pemilihan pendidikan lanjutan atau pilihan jurusan, memilih kursus atau pelajaran tambahan yang tepat, dan memahami nilai belajar sepanjang hayat; (2) karir meliputi mengeksplorasi peluangpeluang karir, mengeksplorasi latihanlatihan pekerjaan, memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja yang positif; dan (3) sosialpribadi meliputi pengembangan konsep diri yang positif, dan pengembangan keterampilan sosial yang efektif.

d.      Strategi pelayanan
Strategi pelayanan untuk komponen pelayanan resfonsif dapat dijelaskan dengan  konselor membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh, yaitu yang menyangkut pencapaian tugastugas perkembangan, atau aspekaspek pribadi, sosial, belajar, dan karier. Melalui kegiatan penilaian diri ini, peserta didik akan memiliki pemahaman, penerimaan, dan pengarahan dirinya secara positif dan konstruktif. Pelayanan perencanaan individual ini dapat dilakukan juga melalui pelayanan penempatan (penjurusan, dan penyaluran), untuk membentuk peserta didik menempati posisi yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Konseli menggunakan informasi tentang pribadi, sosial, pendidikan dan karir yang diperolehnya untuk (1) merumuskan tujuan, dan merencanakan kegiatan (alternatif kegiatan) yang menunjang pengembangan dirinya, atau kegiatan yang berfungsi untuk memperbaiki kelemahan dirinya; (2) melakukan kegiatan yang sesuai dengan tujuan atau perencanaan yang telah ditetapkan, dan (3) mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukannya.

4.      Dukungan Sistem
Ketiga komponen diatas, merupakan pemberian bimbingan dan konseling kepada konseli secara langsung. Sedangkan dukungan system merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infra struktur (misalnya Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan pengembangan kemampuan profesional konselor secara berkelanjutan, yang secara tidak
langsung memberikan bantuan kepada konseli atau memfasilitasi kelancaran perkembangan konseli. Program ini memberikan dukungan kepada konselor dalam memperlancar penyelenggaraan pelayanan diatas. Sedangkan bagi personel pendidik lainnya adalah untuk memperlancar penyelenggaraan program pendidikan di Sekolah/Madrasah. Dukungan sistem ini meliputi aspekaspek: (a) pengembangan jejaring (networking), (b) kegiatan manajemen, (c) riset dan pengembangan.
a.       Pengembangan Jejaring (networking)
Pengembangan jejaring menyangkut kegiatan konselor yang meliputi (1) konsultasi dengan guruguru, (2) menyelenggarakan program kerjasama dengan orang tua atau masyarakat, (3) berpartisipasi dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatankegiatan Sekolah/Madrasah (4) bekerjasama dengan personel Sekolah/Madrasah lainnya dalam rangka menciptakan lingkungan Sekolah/Madrasah yang kondusif bagi perkembangan konseli, (5) melakukan penelitian tentang masalahmasalah yang berkaitan erat dengan bimbingan dan konseling, dan (6) melakukan kerjasama atau kolaborasi dengan ahli lain yang terkait dengan pelayanan
bimbingan dan konseling.

b.      Kegiatan Manajemen
Kegiatan manajemen merupakan berbagai upaya untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan mutu program bimbingan dan konseling melalui kegiatankegiatan (1) pengembangan program, (2) pengembangan staf, (3) pemanfaatan sumber daya, dan (4) pengembangan penataan kebijakan.

1) Pengembangan Profesionalitas
Konselor secara terus menerus berusaha untuk memutakhirkan pengetahuan dan keterampilannya melalui (a) inservice training, (b) aktif dalam organisasi profesi, (c) aktif dalam kegiatankegiatan ilmiah; seperti seminar dan workshop (lokakarya), atau (d) melanjutkan studi ke program yang lebih tinggi (Pascasarjana).

2) Pemberian Konsultasi dan Berkolaborasi
Konselor perlu melakukan konsultasi dan kolaborasi dengan guru, orang tua, staf Sekolah/Madrasah lainnya, dan pihak institusi di luar Sekolah/ Madrasah (pemerintah, dan swasta) untuk memperoleh informasi, dan umpan balik tentang pelayanan bantuan yang telah
diberikannya kepada para konseli, menciptakan lingkungan Sekolah/Madrasah yang kondusif bagi perkembangan konseli, melakukan referal, serta meningkatkan kualitas program bimbingan dan konseling. Dengan kata lain strategi ini berkaitan dengan upaya Sekolah/Madrasah untuk menjalin kerjasama dengan unsurunsur masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu pelayanan bimbingan. Jalinan kerjasama ini seperti dengan pihakpihak (1) instansi pemerintah, (2) instansi swasta, (3) organisasi profesi, seperti ABKIN (Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia), (4) para ahli dalam bidang tertentu yang terkait, seperti psikolog, psikiater, dokter, dan orang tua konseli, (5) MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling), dan (6) Depnaker (dalam rangka analisis bursa kerja/lapangan pekerjaan).

SUMBER :
Rahman, Fathur. (2008). Penyusunan Program BK di Sekolah. Yogyakarta : Departemen Pendidikan Nasional Universitas Negeri Yogyakarta

Katresna. 2011. Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. [online]. Tersedia: https://katresna72.files.wordpress.com/2011/01/bimbingan-konseling-di-sekolah.pdf. [24 Februari 2015]

Dengan memahami jenis jenis layanan bimbingan dan konseling, kita dapat ketahui bahwa seorang konselor dalam memberikan pelayanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik akan disesuaikan dengan kebutuhan dan urgensi dari setiap pelayanan yang akan dilakukan. Dalam masing masing jenis pelayanan untuk strategi pelayanannyapun akan berbeda tergantung dengan kebutuhan dan urgensinya. Dengan memahami jenis jenis pelayanan bimbingan dan konseling maka akan mempermudah konselor untuk mengetahui langkah apa atau bagaimana seorang konselor akan memberikan bimbingan konseling terhadap setiap persoalan atau untuk setiap situasi yang dihadapi oleh peserta didik sehingga tujuan dari dilakukannnya proses bimbingan dan konseling dapat tercapai dengan baik.
Hal selanjutnya yang harus diperhatikan oleh seorang konselor adalah membaca situasi dan keadaan dalam melakukan layanan bimbingan dan konseling, selain memahami berbagai jenis layanan bimbingan dan konseling, bagaimana cara seorang konselor membaca keadaan akan sangat berpengaruh terhadap pengambilan tindakan atau cara dalam memberikan layanan. Aspek aspek terkait dalam setiap jenis layanan juga harus bisa dikuasai demi terlaksananya layanan BK untuk peserta didik. 

Senin, 23 Februari 2015

Pasukan Hijau

"Pasukan Hijau" berbeda dengan "Pasukan Merah", entahlah mungkin karena sebuah logo berwarna hijau aku hanya memanggil mereka seperti itu, malaikat malaikat kecilku di sudut kota Bandung yang lain... saat melihat mereka aku hanya bisa tersenyum, saat bermain bersama mereka aku pun hanya bisa tersenyum kebanyakan meluapkan tawa ceria, saat mendengar cerita mereka mungkin.. aku hanya bisa mengerutkan kening, entah ini bisa disebut sebagai masalah atau tidak, hanya.. apa yang mereka ceritakan tak pernah aku alami, hanya.. apa yang mereka utarakan entah aku harus menanggapi dengan apa... mereka hanya anak anak "pikirku" tapi mereka adalah jagoan jagoan tangguh yang selalu siap menghadapi waktu, tak peduli dengan apa yang mereka hadapi, mereka akan selalu siap... Disinilah aku mengukir waktu bersama mereka, entah apa yang bisa kuulurkan pada mereka selain berada disamping mereka. 
Mimpi? yaa mereka memilikinya tapi.. kadang aku berpikir kapan mereka benar benar akan memikirkan mimpi mereka? adakah waktu bagi mereka untuk bisa memikirkannya dengan serius? waktu seperti "hal" yang harus mereka kejar untuk bertahan hidup, tak peduli jika mereka hanyalah "anak anak" mereka tahu bagaimana cara bertahan hidup.. tidak bukan seperti itu... Keadaan kerap kali memaksa mereka sehingga mereka hanya akan melangkah dengan sendirinya... tangan tanganku ini hanya kuulurkan pada mereka...  inginnya membuat mereka menjadi pemimpi, hingga kelak mereka bisa terbang dengan sayap yang terpintal dari mimpi mimpi yang mereka ukir, terbang jauh menembus langit sehingga mereka bisa menikmati indahnya bumi ini dan melepas senyuman yang ringan dan hangat dengan segala kebahagian yang mereka raih... 
Untuk kalian "Pasukan hijau" tetalah menjadi jagoan tangguh yang siap mengarungi derasnya ombak kehidupan sampai mimpi kalian menjemput kalian kesisi dunia yang lebih indah..

Minggu, 22 Februari 2015

Pasukan Merah

Selamat pagi kau minggu... kita berjumpa kembali :) hari yang ditunggu kebanyakan orang tak luput juga diriku, ada agenda rutin yang biasa kulakukan di hari minggu, bertemu banyak malaikat malaikat kecil yang selalu menyapaku dengan hangat, memanggil namaku dengan begitu dekat "teh (panggilan untuk kakak perempuan dalam bahasa sunda) ..." begitu cara mereka memanggilku tak hanya berhenti disitu, saat ku parkirkan motorku si putih "fey" belum sempat aku turun mereka kerap kali berlari kearahku memberikanku semangat pagi yang indah. Biasanya ini dimulai pukul 10 disebuah tempat yang dinamakan "Pondok hijau" disana aku bermain bersama mereka beralaskan rerumputan hijau, mendengarkan cerita cerita mereka disekolah, masalah masalah mereka dengan teman temannya, kadang emosi yang mereka munculkan diraut wajah mungil mereka membuatku mengukir seulas senyuman.. ahh mereka begitu polos dan lepas, bebas mengekspresikan emosi mereka, kadang mereka akan mengajakku berlari hingga aku benar benar lelah, kaki kaki mungil mereka begitu lincah kadang dengan sengaja mereka bercanda denganku dengan berbagai ekspresi pada wajah mereka, ahh lucunya.. moment yang akan selalu kuingat dalam kotak waktuku, bersama mereka. Tak jarang mereka mengeluh manja hanya untuk mencari perhatian, kata "nakal" jelas bukan kata yang tepat untuk menggambarkannya, mereka selalu tahu bagaimana cara untuk menarik perhatianku. Kadang aku bingung dan harus memutar otak ketika mereka bertanya mengenai banyak hal, yaa usia mereka untuk berkembang... usia saat mereka ingin mengetahui banyak hal, inikah rasanya memiliki adik? adik yang begitu banyak .. haha.. untukmu malaikat malaikat kecil pondok hijauku, atau lebih sering kusebut "Pasukan Merah". Ayo kita jumpa... hari ini...

Keraguan

Disinilah aku masih terjaga ditemani alunan harmoni dari radio yang diputar dalam sebuah ponsel.. Ini untukmu seseorang yang begitu mengindahkan Islam dengan segala keindahannya, katamu.. "sesuatu yang akan dipertanggungjawabkan" dalam hatiku berbisik "aku setuju" tapi... bagaimana bisa? bahkan ini caraku menjalani hidup, caraku untuk mempertahankan senyumanku, caraku untuk melepas segala penat.. bagaimana mungkin dirimu yang selalu indah dengan tutur bahasa mu menakutiku, hanya saja aku baru memulainya dengan segala kelemahanku, terlalu lama aku 'diam' membuat jemariku rasanya kaku, membuat bahasaku rasanya kelut, benang benang yang kusut itu harus kuurai satu persatu menjadi sebuah pintalan indah yang disukai kebanyakan orang... keraguan itu selalu muncul saat aku membaca tulisanmu? kadang aku berpikir... haruskah aku berhenti dengan apa yang kusuka? dengan apa yang menjadi mimpiku dahulu? haruskah? Kau memang tak memintaku untuk berhenti bahkan sepatah katapun tak ada yang menunjukannya hanya saja.. aku adalah aku yang mudah terpengaruh, tulisan ibarat kelemahan dan kekuatanku... karena sebuah tulisan akan membuatku menentukan jalan, disinilah aku yang bimbang, tapi... untuk sekarang ini izinkan ku untuk mengambil kekuatan darinya, aku terlalu lemah akhir akhir ini.. inilah salah satu caraku menguatkan diri, untukmu yang kini ketakutan aku percaya dan akan selalu percaya, apapun yang kau ukir akan selalu menahan senyumanku lebih lama disinilah aku yang selalu merasa takjub dengan apa yang kau tulis...

Sabtu, 21 Februari 2015

#SMS Chapter 10 "Surat Tak Bertuan #3"

“Hay! Udah pada cape aja nih, sorry telat… tadi jemput Hani dulu. Illyas gak jadi datang dia harus ngurusin DKM katanya” ujar Bara yang baru sampai dengan Hani tepat disampingnya. Aku hanya menyimpulkan seulas senyum di wajahku dan Aga sibuk berbincang, “Kalian olahraga berdua yaa, tadi kita udah soalnya.. kita tunggu di tempat istirahat biasa”ujar Aga, dan aku hanya berlalu pergi dengannya. Dari tempatku duduk aku masih bisa melihat Bara dan Hani tengah berlari kecil sepertinya saling berbincang, baik Hani maupun Bara saling melempar tawa kecil mereka, ya ampuun apa yang aku pikirkan… bukankah seharusnya aku juga senang, nafasku semakin berat rasanya “Ve? Still with me?” ujar Aga menyadarkanku, “ahh yaa.. maaf efek lelah haha” balasku, “well karena aku yang menang, aku akan mulai dengan 1 pemintaan” jelas Aga, “yayaya.. pertandingan macam apa itu, pull up? Jelas aku akan kalah jika itu caranya, tangan tanganku mana bisa bertahan lama dibandingkan tangan seorang pria” gerutuku, “baiklah 1 permintaan.. apa?” tambahku dengan nada rendah, “Izinin aku untuk ngelakuin permintaan kamu” ujarnya menatap tajam kearahku, “tadi kamu bilang, kalau kamu menang kamu akan mengajukan 1 permintaan, aku akan lakuin itu… kamu hanya harus bilang” tambahnya. “kamu serius?” ujarku antusias, “malam ini jam 7 di café biasa okee?”tambahku. Aga mengangguk setuju dan tak banyak menanggapi dia hanya bilang jangan sampai terlambat. Tak lama Bara dan Hani kembali. Tak banyak yang kami perbincangan dan lagi.. tak akan jauh dari persoalan akademik.
Matahari semakin meninggi, ku buka nomor kontak di handphoneku dan ku hubungi Viona, ahh ini benar benar sebuah kesempatan, rasanya sedikit tidak benar tapi… ada janji yang harus kutepati pada Viona.
Malam semakin larut sebenarnya belum terlalu larut, namun disinilah kuhabiskan malam dengan menatap indahnya bintang. Cahaya yang berkelap kelip itu selalu ampuh untuk membuatku tersenyum benar benar sangat nyaman saat melihatnya, seperti menerawang jauh kedalam masa depan yang penuh cahaya. Esok paginya bagianku untuk piket kelas bersama Viona dan beberapa teman aku sampai dikelas paling awal, kusimpan tas untuk mulai membersihkan kelas, tunggu… ‘amplop biru’ benakku, amplop yang sama… aku melihat kesekeliling tak ada siapapun atau bahkan tak ada satu taspun dikelas ini, aku menarik kursi lalu kubuka amplop biru itu..

“Bagaimana dengan music yang ku kirimkan? Kau menyukainya?.. disinilah aku membayangkan bagaimana raut wajahmu saat mendengarnya mungkinkah kamu tersenyum atau justru mengerutkan keningmu? Aku benar benar penasaran… Kini aku akan mengingatkanmu pada hal lain… ‘Bintang’ saat kamu melihatnya seperti kebiasaanmu.. mulai saat ini bintang akan mengingatkanmu padaku. Tersenyumlah.. akhir akhir ini senyumanmu menghilang, aku merindukannya, setidaknya tersenyumlah untuk dirimu sendiri” Dia tak hanya mengirimkan surat tapi juga sebuah gantungan, entahlah ini seperti gantungan HP dengan bandulnya yang berbentuk bintang, ku akui itu sangat cantik, ku raih ponsel ditasku dan kupasangkan gantungan itu. Tapi… bagaimana reaksi Aga saat dia tahu dia disana bertemu Viona… Viona juga belum datang, tak lama beberapa teman yang piket hari ini mulai datang dan kubereskan sebuah ruangan yang menjadi saksi perjalananku di masa putih abu ini.

#SMS Chapter 9 "Taruhan"

Dering handphone melantunkan lagu Just the way you are by Bruno Mars sontak membuatku terbangun, siapa yang menelepon sepagi ini, kutoleh kearah jam dinding dan waktu menunjukkan jam 5 pagi, dengan malas ku jawab panggilan telfon “Kamu baru bangun? Bersiaplah aku jemput 30 menit lagi” ujar seseorang disebrang telpon sana, kerutan di kening muncul secara reflex kulihat nama yang menelpon.. ahh itu Aga, kupejamkan mataku kembali namun mengingat waktu menunjukan pukul 5 kulangkahkan kaki kakiku kekamar mandi untuk mengambil wudhu lalu melaksanakan kewajibanku menunaikan sholat, selesai sholat aku terdiam, ’30 menit lagi aku jemput’ ahh apa yang dia pikirkan mengajakku keluar sepagi ini? Tak lama seseorang mengetuk pintu ‘Aga’ pikirku memastikan. Benar saja dia datang dengan motor ninja hitamnya lengkap menggunakan jaket olahraga berwarna biru-putih dengan spatu sport putih, “kamu belum siap?” ujarnya menatapku yang masih menggunakan piyama tidur, “ahh .. kita akan berolahraga? Baiklah beri aku waktu 5 menit” ucapku dan meinggalkannya tepat didepan pintu, “masukklah” tambahku dengan nada lebih tinggi.

“ayo taruhan!” tegas Aga sesampainya kami di tempat track lari salah satu lapangan olahraga di kota Bandung, “berapa keliling?” tantangku tak mau kalah “cukup 5 keliling, aku bertaruh teraktir makan siang full selama satu minggu disekolah dan kalau aku yang menang aku boleh minta 3 permintaan” jelasnya “3 .. 3 permintaan? Untuk apa? Kalau kamu bosan seharusnya kamu pergi dengan Bara dan bertaruh dengannya” ujarku kesal, “well, Bara akan datang sekitar satu jam, jangan salah paham aku juga mengajaknya, dia akan datang sekitar jam 8” jelasnya lagi, “dan.. untuk taruhan, deal?” tambahnya, “mmm… baiklah tapi kalau aku yang menang bukan hanya teraktir makan 1 minggu full, aku hanya akan meminta 1 permintaan sebagai tambahannya.. deal?” ujarku dengan seulas senyum, Aga hanya mengangguk tanda dia setuju dalam kehitungan ketiga kita berdua mulai lari mengelilingi lapangan, ini bukan pertama kalinya aku dan Aga bertaruh dalam hal olahraga terutama lari, hampir setiap pelajaran olah raga kami bertaruh, tepatnya kami berlima, namun yang sering unggul adalah Ilyas, bukan main dia adalah seorang pemain futsal disekolah jelas dia lebih unggul dalam masalah ini. Berbicara mengenai taruhan tak banyak yang bisa dipertaruhkan selain teraktiran pada jam istirahat atau menggantikan jadwal piket kelas, jika dibandingkan antara aku dan Aga, aku rasa perbandingannya adalah 50:50. Masuk putaran pertama Aga duluan sampai ke putaran ketiga, perbedaan jarak pun tipis sampai diputaran ke empat aku yang lebih unggul dan.. saat putaran terakhir bisa dibilang ini seri… ahh menyebalkan jika saja langkah kakiku lebih panjang mungkin aku bisa sampai terlebih dahulu. Bagaimanapun harus ada yang menang dan untuk menentukan pemenangnya dengan cara….

"Lewat"

Ku kira kau seperti angin.. bisa ku rasakan namun tak pernah bisa ku genggam..
Terkadang aku merasa seperti daun yang kau ajak terbang menari menari melintasi birunya langit...
Namun.. tiba tiba kau menghilang dan menjatuhkanku ke hamparan tanah yang berpijak di bumi...
Disinilah aku yang tertinggal.. menunggu angin itu kembali untuk bermain bersama lagi.. membuatku merasakan sejuknya angin senja..
Dan kini kusadari, layaknya angin yang tak akan mungkin kembali ketempat yang sama.. kau menjelajahi dunia dengan caramu.. 
Jika saat itu kau akan pergi seharusnya kau tinggal lebih lama atau.. seharusnya tak membuatku merasakan kehadiranmu...

Sapamu

Untukmu teman lama ... ditengah kemacetan jalanan Kota Bandung menjelang petang, ku buka sejenak handphoneku tepat didepan kereta api yang melintas saat itu, kulihat 1 notif salah satu media sosial.. ya ampuun itu darimu.. kau menyapaku dengan cara tak wajar dengan hanya sebuah kata, kata yang membuatku mengerutkan keningku saat itu, ahh pintu palang kereta api sudah naik kembali.. kulanjutkan perjalanan pulang ditemani angin petang yang terus berada disekitar ku. Ku balas pesanmu dengan penuh senyuman... tapi tunggu kau menghilang lagi.. kubilang, "lagi lagi menghilang" itukah kebiasaanmu? ahh kau sibuk, kau yang selalu sibuk dengan segala urusanmu, pesanku tak kunjung mendapat balasan, tapi... terima kasih.. satu kata sapaan darimu kata yang menurutku tak wajar disampaikan oleh seseorang sepertimu membuat wajah ini menyimpulkan sebuah senyuman.. untukmu yang pernah bilang merindukan seseorang sepertiku ingatkah? masa masa terdahulu? kau unik dengan segala keunikanmu, mereka memanggilmu "ikhwan" karena pribadimu, terkadang aku juga.. ahh seandainya kita berlima dapat berkumpul kembali seperti dulu pasti akan menyenangkan ya? disinilah aku mengenang setiap bulir waktu yang kita pernah ukir bersama sama dimasa putih abu...

Jumat, 20 Februari 2015

Sejarah

Kutulis ini sambil menyesap segelas mik tea hangat, disela sela ku mengerjakan tugas kulihat sejenak akun media sosialku dan kuketik namamu dalam pencarian kutemukan tulisan ini "Dengan siapa aku harus bercerita tentang sejarah? Rasanya lebih asyik didalami sendiri, syahdu, menerawang sambil rindu" itu kalimat yang kau ukir, ahh rasanya aku hanya ingin tersenyum bersama tulisanmu itu, kekagumanku ini hanyalah sebuah kekaguman, menjadi cahaya inspirasiku untuk selalu melangkah dengan indah dan menerawang jauh kedalam masa silam yang kau sebut dengan sejarah. aku tak menyukai sejarah, bagiku biarlah seperti itu tak banyak orang yang melihat kebelakang 'pikirku' biarlah ku tetap melihat jauh kedalam masa yang akan datang dan mengukir hal hal baru, tapi.. disinilah dirimu yang peduli akan masa depan dari sejarah, menyadarkan banyak hal jika sejarah bukanlah sekedar masa lalu yang harus disimpan rapih dalam sebuah arsip nasional yang tak banyak disentuh kebanyakan orang, kau mengubah sejarah untuk masa depan, mengajarkanku bagaimana cara untuk  'mengingat', 'menyadari', 'peduli', 'peka' dan 'menyentuh' sejarah demi masa depan. Kutujukan ini (masih) untukmu 'pengagum bangsa' kau yang selalu mencintai negeri penuh sejarah ini, bangsa kebanggaan kita... bangsa Indonesia...

Kamis, 19 Februari 2015

#SMS Chapter 8 "Surat Tak Bertuan #2"

Kutemukan lagi sebuah amplop yang sama terselip disalah satu buku catatan sekolahku, aku hanya memandanginya lalu menyimpannya tepat diatas meja belajarku dan bergegas turun kebawah, “Bara maaf membuatmu menunggu” ujarku pada Bara yang tengah duduk diruang tengah biasa jika keluargaku berkumpul. “Mmmm” responnya singkat, “Sekarang sudah lebih baik? Kepala kamu masih sakit? Ahh seharusnya kamu lebih berhati hati!” tambahnya dengan nada khawatir. “Mmmm… lebih baik” ungkapku dengan nada rendah “lagipula bukan aku yang salah mana aku bisa tahu kalau tiba tiba ada bola basket nyasar saat aku ada membelakangi bolanya” tambahku sedikit kesal.  Sejujurnya aku ingin mengkonfirmasi apa yang dikatakan Aga saat ditaman pada Bara, bagaimanapun dia sahabatnya tapi entahlah rasanya tak yakin tapi aku rasa aku harus mendengarnya “Aga terlihat lebih diam akhir akhir ini, kamu tahu kenapa? Aga yang biasanya jahil, usil dan suka bertingkah seenaknya akhir akhir ini terlihat lebih diam, aahhh itu membuatku khawatir” ujarku pada Bara. “Aga? Mmm.. dia sedang ada masalah, tapi tunggu saja saat dia cerita padamu” ungkapnya “ahh aku harus pulang Aga tiba tiba ada dirumah, istirahatlah” tambahnya lalu pergi setelah aku mengantarnya kedepan pintu. Aku kembali ke kamar dan berbaring disana, kini hanya permasalahan Aga yang melekat dipikiranku, setidaknya aku harus menghiburnya, tapi gadis seperti apa dia? Gadis yang meninggalkan Aga? Ahh entahlah akan kupikirkan esok. Saat hendak akan pergi tidur mataku tak sengaja menoleh kearah meja belajar kulihat sebuah amplop biru yang kutinggalkan disana, kuambil dan duduk sembari memikirkan pemiliki surat ini..
“Sudah kubilang jangan terluka, karena aku akan ikut terluka… berhati hatilah istirahatkan kepalamu yang terkena bola basket, dengarlah lagu ini sambil istirahat, lagu ini 100% akan membuatmu merasa lebih baik, lalu.. bagaimana dengan novel yang aku berikan? Kamu sudah membacanya? Bagaimana ceritanya? Mulai hari ini aku akan membuatmu mengingat lebih banyak tentangku, saat kau mendengar lagu ini yang kurekam dalam sebuah CD, lagu ini akan mengingatkanmu padaku J .. Istirhatlah”

Lagi lagi tak ada nama pengirim atau bahkan inisial, dia bertanya tapi sama sekali aku tak tahu bagaimana cara menjawabnya, hanya sebuah CD yang kutemukan, ku putar lagu itu, ahh itu adalah instrument piano dengan lagu dari Weslife-My Love, lagu favoritku sepanjang masa, aku mendengarnya berulang ulang ada beberapa bagian yang dia aransement dan itu membuatnya lebih indah…

Analisis

Konseling merupakan suatu alat yang sangat penting dalam pelaksanaan suatu bimbingan, karena melalui konseling terdapat suatu interaksi yang dapat mengarahkan seorang konselor untuk memberikan bimbingan pada kliennya. Dalam dunia pendidikan karakteristik dan watak dari setiap peserta didik beragam dan mempunyai latar belakang yang berbeda beda sehingga dibutuhkan suatu keahlian khusus untuk dapat menangani setiap permasalahan yang timbul dari peserta didik disinilah bimbingan dan konseling berperan. Untuk dapat memahami setiap permasalah yang muncul dari tiap tiap peserta didik maka terlebih dahulu akan diadakan suatu konseling untuk dapat mengenal peserta didik sampai akhirnya masuk ke tahap menggali dan memahami permasalahan yang ada, setelah diketahui akar dari permasalahan yang muncul mulailah dilaksanakan bimbingan dan konseling guna membantu peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, antara guru BK dan peserta didikpun terjalin suatu kepercayaan yang membuat peserta didik akan merasa nyaman dan tanpa ragu mengurai setiap permasalahan yang dialaminya. Sebagaimana yang telah diuraikan dalam fungsi dari bimbingan dan konseling itu sendiri yakni fungsi pemahaman, preventif, developmental dan kuratif mengarahkan pada proses membantu peserta didik yang mengalami suatu masalah dapat dihadapi dengan dibantu oleh guru BK ataupun pendidik karena telah dibangunnya kepercayaan antara kedua belah pihak sehingga tidak terjadi gap ataupun rasa canggung.
Dengan adanya bimbingan dan konseling pula sebagai guru BK ataupun pendidik pada umumnya dapat membantu peserta didik dalam mengenal setiap bakat dan potensi yang dimilikinya sehingga pendidik dapat membantu dalam mengembangkan setiap potensi yang dimiliki oleh peserta didik dengan adanya bimbingan dan konseling.
Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling itu sendiri hal yang harus dibangun atau menjadi dasar dari bimbingan dan konseling itu sendiri adalah bagaimana membangun kepercayaan antara kedua pihak agar peserta didik tidak canggung ataupun ragu dalam mengungkap permasalahan yang ada pada dirinya, antara kedua pihak juga harus saling terbuka, itulah salah satu yang dapat menjadi acuan bagi peserta didik dapat percaya pada guru BK ataupun pendidik, sebagai pemberi bimbingan dan konseling pada peserta didik kita juga harus bisa meyakini dan meyakinkan peserta didik jika kita benar benar memahami, peduli dan dapat menjaga kerahasiaan dari setiap hal yang diungkap dalam proses bimbingan dan konseling. Menjalin suatu kedekatan secara emosional juga dapat membantu kita dalam menggali setiap permasalahan ataupun dalam menemukan potensi dari peserta didik sehingga kita dapat membantunya dengan optimal.


Fungsi Bimbingan dan Konseling

Bimbingan mengembangkan sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam setting sekolah.
a.Fungsi pemahaman, yaitu fungsibimbingan yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik
b.Fungsi preventif, adalah bantuan yang diberikan kepada peserta didik bertujuan agar peserta didik terhindar dari berbagi masalah yang dapat menghambat perkembangannya.
c.Fungsi developmental, yaitu pelayanan yang diberikan dengan tujuan dapat membantu peserta didik mengembangkan keseluruhan potensinya dengan terarah dan mantap.
d.Fungsi kuratif, adalah layanan yang membantu peserta didik untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadap ibaik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan luar sekolah. Bantuan yang diberikan amat bergantung pada sifat masalahnya,

SUMBER :
Suryana, Asep dan Suryadi. 2012. Modul Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Kementrian Agama RI