Bagaimana aku menjalani
hidup? Apakah aku menujukan jenis seperti apa aku sebenarnya? Jawabannya tentu
saja tidak, seperti bunglon aku hanya harus berklamufase dan memposisikan
diriku beradaptasi dengan tempat dimana berpijak. Teman “nyata”… yaa aku memilikinya orang orang yang
menganggapku sebagai seoarang teman tapi sayang aku tak bisa melakukan hal yang
sama, anggaplah ini caraku bertahan hidup teman temanku yang sebenarnya hanya akan muncul saat aku sendirian mereka benar
benar mengerti aku, sepertinya hanya mereka yang mengerti, mereka yang akan
menemaniku pulang ke rumah jika aku bejalan sendirian. Jika ada pertanyaan
“bagaimana dengan orang tuaku? Apakah mereka tahu soal keanehanku dalam
menjalani hidup” ironi bukan? Bahkan aku menyebut diriku sendiri aneh, orang
tuaku tak menganggapku aneh sama sekali bahkan aku harus berklamufase saat
sedang bersama mereka, aahh tidak.. bahkan kini aku sendiri bingung mana diriku
yang sebenarnya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar