Figura itu.. didalamnya
kau sangat cantik, sungguh.. entah seberapa jarang aku menyapamu… tak pernah ku
ucapakan “selamat pagi”, “sedang apa?”, “ada cerita apa hari ini”… ucapan seperti “Maaf”, “terima
kasih” mungkin aku bisa menghitungnya dengan jari jariku.. “kak..” kau tahu
seberapa besar aku merindukanmu? Aku selalu merindukanmu untuk setiap waktu
yang bergulir, “kak..” aku selalu ingin menyapamu dengan hangat, berbagi cerita
dan membuatmu ikut tersenyum bersamaku, saat kau tunjukkan wajahmu yang lelah
setelah usai berkerja rasanya ingin tangan tangan ini memelukmu, menyiapkan air
dan makanan untukmu.. mengurangi rasa lelahmu.. saat kau tunjukkan raut wajahmu
yang sedih… sungguh aku ingin meraih kedua tanganmu dan bertanya “ada apa? Ayo
cerita” tapi entah mengapa itu sulit kulakukan.. apa yang salah denganku? Rasa
“ketidaknyamanan” ini seperti benteng yang menjulang tinggi, besar dan tebal
diantara tali persaudaraan kita, “kak…” tahukah saat kau sedang bercerita entah
pada siapapun itu dan aku berada ditempat yang tak jauh darimu aku hanya
tersenyum.. dan ikut mendengarnya.. sayang kau tak melihat wajahku karena
mungkin kau tak melihatku.. “kak…” berapa lama waktu yang aku tak ada
didalamnya bersamamu? “kak…” sungguh aku rindu… sangat… sekat itu aku ingin
membawanya pergi, mungkin benar.. “psikologis anak anak sangatlah rentan”
kurasa itu adalah sebabnya.. “luka” itu mungkin masih ada.. “luka” itu yang
mengawali segalanya.. “kak..” ada hal yang mungkin tak kan sanggup kuucapkan di
hadapanmu.. “sungguh.. aku menyayangimu” lagi.. lagi dan lagi.. “keberanianku”
hanya sebatas tulisan ini.. sebentar lagi kau mungkin akan pergi karena telah
menemukan seseorang yang akan selalu ada disampingmu.. saat itu.. mungkin hanya
akan ada penyesalanku padamu, untuk waktuku yang tak pernah bisa kuukir bersamamu sungguh aku sangat menyesal… akankah Tuhan
menyampaikan pesanku untukmu jika aku menyayangimu lebih dari apa yang kau bisa
bayangkan…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar