Selasa, 24 Maret 2015

#Page 6 Tirai Waktu “Rasa”

Sentiment atau apapun namanaya, perasaanku sangat peka aku mudah merasakan emosi atas apa yang terjadi dilingkunganku, aku benar benar menbenci perasaan itu, terkadang aku menjadi terlalu peduli pada orang yang bahkan selalu “membuangku” kapanpun dia mau dan menarikku kembali saat dia membutuhkanku, kepekaanku membuat aku sering “dimanfaatkan”. Akhirnya aku marah pada Tuhan, dan meminta-Nya untuk menarik emosiku… benar saja sepertinya Tuhan benar benar mengabulkan permohonanku, aku tidak lagi “perasa” aku tidak akan berempati atau turut sedih saat melihat seseorang terluka, aku tidak akan menangis jika terjadi sesuatu yang menyedihkan, aku acuh pada setiap orang, rasanya seperti berhati “batu” kepekaan itu hilang bahkan aku lupa bagaiamana caranya menagis bahkan tersenyum. Sejak saat itu bahkan aku harus memanipulasi emosiku. Bagaimanapun aku harus terlihat “sangat baik” oleh orang orang disekitarku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar