Jumat, 03 April 2015

Bahagia itu tercipta bersama Taman Teknologi

Kejenuhan? Pernahkah kalian merasakannya? Saat aktivitas yang ada hanya kuliah, pulang mengerjakan tugas dan seperti itu seterusnya, keterulangan yang teratur menjadi pola kebiasaan yang membosankan sampai jenuh. Jika pelampiasannya hanya dengan keluar kemudian quality time bersama teman teman saja, aahh.. itu hanya berlangsung singkat ditambah ada harga yang harus dibayar. Disinilah aku… mencari “sesuatu” yang bisa menarik perhatianku, hingga kutemukan secarik kertas kecil, yaa kecil hanya berukuran kurang lebih 10 x 7 cm mengenai profil singkat sebuah komunitas bernama “Taman Teknologi” kira-kira itu saat aku memasuki semester 2 dunia perkuliahan di salah satu Universitas di Bandung.
Bergabung di komunitas Taman Teknologi sejak tahun 2013 hingga kini, adalah caraku menciptakan kebahagiaan, bukan hanya untuk diriku sendiri, untuk teman temanku dan untuk mereka “Pasukan Merah”. Itu adalah sapaan hangat untuk mereka malaikat malaikat kecil yang selalu bergabung bersama kami disetiap Minggu pagi dihamparan rerumputan hijau di daerah Geger Kalong. Mungkin mereka tak seberuntung kebanyakan anak anak seusianya, mereka tak bisa bermain setiap saat, dan akan lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah mencari sesuatu yang bisa membuat perut mereka bahkan keluarga mereka untuk tetap terisi. Mereka yang selalu hadir ditempat dan jam yang sama setiap pekannya menggunakan kaos berwarna berwarna merah dengan wajah “Voti” tepat dibagian depan kaos.
Rerumputan pondok hijau tempat kami saling bertukar canda dan tawa, bertukar keceriaan, lelah dan kisah. Aku selalu bisa mengingatnya dengan jelas bagaimana pasukan kecil itu menyapaku saat aku baru saja sampai di lokasi, belum sempat aku turun dari motorku mereka akan berlari kearahku, menyambut tanganku dengan hangat lalu langsung saja mereka bercerita. Masih jelas rasanya bagaimana cara mereka tersenyum, tertawa, cemberut bahkan menangis… hal hal yang selalu aku temui disetiap waktu yang kujelajahi bersama mereka. Celotehan mereka yang selalu kurindukan, berbagi kebahagiaan yang sederhana selalu menjadi alasanku untuk selalu meluangkan waktuku untuk mereka. Bahagia yang kuciptakan dengan sentuhan kisah dan kehangatan adik adik kecilku selalu menjadi mantra untukku disaat aku kehilangan alasan untuk tersenyum. Cukuplah dengan mengingat mereka para pasukan merahku dan senyum ini akan terlukis dengan sendirinya.
Entah sudah berapa banyak waktu yang kusinggahi bersama mereka rasanya aku ingin ini berlangsung untuk waktu yang sangat lama… melihat bagaimana mereka tumbuh dan berkembang, melihat bagaimana mereka melukiskan sayap sayap mimpi mereka hingga kelak akan ada titik dimana mereka akan terbang bersama mimpi yang mereka lukiskan.
Kini.. disinilah aku, Minggu pukul 10.00 WIB adalah waktuku bersama mereka di rerumputan hijau, tampat dimana kami akan berbagi entah itu sebuah ilmu sederhana mengenai sains atau seni, belajar bagaiman cara menjadi manusia yang memiliki karakter, moral dan memiliki mimpi, bagaimana mencipta untuk berkarya, dan bagaimana mencipta kebahagiaan yang begitu sederhana.
Lihat ini, beberapa potret yang akan kusimpan dalam kotak memoriku untuk waktu yang tak terhingga… Lihatlah cara kami menciptakan kebahagiaan, sangat sederhana bukan? Bukanlah kebahagiaan sesaat tapi untukku ini adalah kebahagiaan yang mutlak, disini… bersama komunitas Taman Teknologi… :) 
Gambar ini diambil saat kamI mengalunkan beberapa melodi lagu wajib nasional dengan pianika, recorder dan alat musik dapur, meski tak seindah harmoni yang seharusnya tapi kami menikmati harmoni kami sendiri... 
Gambar yang aku potret saat membuat sebuah kincir sederhana, kincir yang  akan  berputar  dengan adanya hembusan angin di rerumputan kami dan saat bagaimana kami mengajarkan pasukan merah untuk menabung, meski bukan celengan yang terbuat dari bahan berkualitas, meski hanya terbuat dari botol minuman bekas yang dibalut helaian kertas berwarna mereka tetap menyisihkan dan menaruh beberapa keping uang logam didalamnya.
Coba lihat bagaimana cara kami tersenyum menghadap sebuah lensa kamera dengan balon balon yang akan kami jadikan lampion indah dari seutas benang woll panjang yang terlilit indah. 
Mari kuperkenalkan ini keluargaku dikomunitasku, sebuah potret yang kusimpan saat kami menyusuri salah satu tempat wisata alam, bermalam disana dalam sebuah tenda yang kami dirikan, mengajarkan mereka untuk lebih mandiri lagi. 
Gambar ini diambil saat menunggu pasukan merah lain, menunggu dengan mengurai keceriaan, menunggu sampai pembelajaran menyenangkan akan dimulai diatas rerumputan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar