Jumat, 03 April 2015

FF_Tiga Belas

Silahkan baca cerita sebelumnya di FF_Dua belas
Gara dan Gloria membersihkan serpihan tubuh Chemo yang hancur, mereka membungkusnya pada sehelai kain putih dan kemudian membawanya keluar, “kita harus memakamkannya bukan?” ujar Gloria, “tentu!” timpal Gara, lalu menggali halaman rumah tuan Jack dan menguburkan jasad Chemo, “Maaf aku tak berhasil melindungimu lagi” ujar Gara, Gloria menangis dalam dekapan Gara, “akankah ini berakhir?” ujar Gloria, “pasti, semua ini akan berakhir, aku akan melindungimu dan terus ada disisimu, bukankah aku telah berjanji?” ujar Gara, “terlalu banyak yang kau lakukan untukku Gara, terima kasih, maaf—maaf aku selalu membuatmu melindungiku” ujar Gloria menatap Gara, “satu hal—satu hal saja, aku mohon tetaplah bernafas, hanya itu yang perlu kau lakukan untuk membalas apa yang telah aku lakukan untukmu” jelas Gara dan memeluk Gloria.
“Gara! Gloria! masuklah!” sahut tuan Titan. Gara dan Gloria bergegas masuk setelah memakamkan Chemo dengan layak, “bagaimana keadaanmu tuan Jack?” ujar Gara, “sekarang kita harus secepatnya menemui ayahmu Gloria!” jelas tuan Titan menatap tajam pada Gloria, “Gara! Kau—kau bisa melakukan perjalanan waktu bukan? Seperti menghilang dan muncul dari satu tempat ketempat lainnya?” ujar tuan Jack yang menghampiri Gara, “bukankah kau juga melakukannya?”  timpal Gara, “tidak setiap penyihir dapat melakukan hal seperti itu, meski iya—itu pasti mempunyai cara yang berbeda, aku hanya dapat melakukannya khusus untuk tempat tempat yang pernah aku kunjungi, tapi tidak dengan tempat asing!” jelas tuan Jack, “bagaimana caramu melakukannya?” tambahnya, “aku?—aku entahlah, terkadang aku bisa pergi pada tempat yang ada dibenakku, tapi aku terlalu sering untuk tersesat jika aku tidak memfokuskan diri!” jawab Gara, “apa kau bisa melakukan hal semacam telepati?” tambah tuan Titan yang masih terduduk disamping Halley, “sepertinya—ada sebuah mantra yang bisa membuatku terhubung pada seseorang, tapi jika aku melakukannya aku akan terus terhubung pada orang itu, kau tahu—itu seperti mengikat seseorang”
jelas Gara, “kau bisa membuatnya dengan Gloria? Aahh sebenarnya aku tidak yakin—tapi.. ini—ini seperti sebuah koneksi, saat Gloria memfokuskan diri pada ayahnya melalui kalung itu, dan kau bisa terhubung pada pikiran atau pengelihatan Gloria, saat itu kau bisa melakukan perjalanan—menuju arah yang ingin digapai oleh Gloria, yaitu ayahnya!” jelas tuan Titan, “kau benar! Ini bisa kita coba lakukan!” seru tuan Jack, “tapi bukankah itu akan mengikat Gara pada Gloria?” ujar Haxio, “tak ada masalah dengan itu bukan?” ujar Gloria, “lagipula Gara adalah teman, sahabat, bahkan kakak terbaik untukku, tak ada masalah jika aku harus selalu terikat padanya, emm—maksudku adalah jika ini seperti kontak batin, aku tak masalah dengan itu!” jelas Gloria, “aku tak bisa melakukannya!” ujar Gara, “kalian tak mengerti dengan apa yang kalian pikirkan tentang ini!” tambahnya dan pergi meninggalkan semua orang , ‘membuat koneksi? Dengan Gloria?’ pikir Gara yang kini terduduk menatap gelapnya malam, ‘tidak sama sekali, aku tak akan pernah bisa melakukannya’ pikirnya lebih keras. “apa ada sesuatu yang salah dengan membuat koneksi denganku?” ujar Gloria, “kau—kau tak mengerti Gloria—ini—ini tak semudah yang kau pikirkan—bukan hanya membuat sebuah koneksi!” jelas Gara, “pangeran kegelapan mungkin semakin mendekat, dan ayahku? Aku harus menemukannya, kau berjanji akan membantuku!” ujar Gloria yang berdiri tepat dibelakang Gara, Gara berdiri dan bergerak mendekati Gloria memegang kedua pundak Gloria dengan erat “bukan hanya pikiran kita—tapi—tapi tubuh kita secara tidak langsung akan membuat koneksi yang kuat, saat aku membuat koneksi denganmu—dan jika terjadi sesuatu denganku—tubuh kita akan sama sama merasakannya, bukan hanya tentang pikiran kita Gloria—kau harus mengerti, membuat koneksi dan kau tidak akan pernah bisa memutuskannya!” tambah Gara, “kau benar! Ini terlalu mengambil resiko untuk kalian berdua” jelas tuan Jack yang muncul dengan tuan Titan, “tapi tak ada cara lain selain membuat koneksi itu” tambah tuan Titan, “benarkah tak ada cara untuk memutuskannya setelah koneksi terjadi?” ujar Haxio yang muncul tepat dibawah kaki tuan Jack, “kematian!” jelas tuan Jack, “kematian kedua orang atau salah satu yang membuat koneksi yang akan membuat koneksi itu terputus!” tambahnya. “keputusan ada ditangan kalian berdua” jelas tuan Titan, “jika ini tak dapat kalian lakukan—tunggu! Ada cara lain” jelas tuan Titan, “apa?” ujar Gloria menghampiri ayah Halley, “tidak tidak—ini terlalu beresiko!” ujar tuan Titan, “apa kau—kau bercanda! Cara itu dapat membunuh anak itu!” seru tuan Jack yang memahami apa yang dipikirkan oleh rekannya, “bisa kau memberitahuku?” ujar Gloria, “tak akan pernah!” jelas tuan Jack, “yaa itu akan melukai kita semua jika gagal, bahkan itu dapat membunuhmu!” timpal tuan Titan. “arghhttt!” teriak Gloria, “ada apa???” ujar Gara ketakutan melihat Gloria yang nampak kesakitan, “pangeran kegelapan mendekat! Pikiranku terasa kacau! Kita harus pergi dari sini!” ujar Gloria, “baiklah semua bersiap!” perintah tuan Jack, mereka membuat lingkaran didekat tubuh Halley yang masih tak sadarkan diri, “semuanya berpegangan!” jelas tuan Jack dan kemudian mereka semua menghilang.
Pangeran kegelapan tiba tiba muncul tepat didepan rumah tuan Jack, pangeran kegelapan menutup matanya dan ia tak merasakan apapun atau seorang pun ada didalam rumah itu, pangeran kegelapan terlihat murka atas apa yang dilihatnya, tiba tiba rumah itu dihancurkannya dengan magis yang dimiliki pangeran kegelapan, kini ia tahu, ia harus segera menemukan ayah Gloria jika ia tak mau kehilangan batu itu, bagaimanapun ia harus mendapatkannya, ia memerintahkan para Cxipto untuk lebih memperketat hutan ini, setiap mahluk yang ada dibawah pengaruh pangeran kegelapan semakin waspada atas apa yang ada didalam hutan, namun pangeran kegelapan merasakan sesuatu, ia menghilang dan muncul tepat dimakan Chemo, makam itu dihancurkannya, dan ia meraih bongkahan tubuh Chemo, berusaha membaca apa yang diketahui oleh sigung itu.
Pangeran kegelapan mulai gelisah atas apa yang bisa dilihatnya dari mata Chemo, Chemo terlalu banyak mengetahui mengenai tuan Alex, dan kini pangeran gelapan mengetahui mengenai Gloria, ia tahu apa yang akan ia lakukan jika ia ingin menemukan Alex akan lebih mudah jika ia menemukan terlebih dahulu anak gadisnya yaitu Gloria Chadwix.
“bawa Jack padaku! Hidup ataupun mati!” jelas perintah pangeran kegelapan pada salah satu cxipto dihadapannya, “baik tuan” jelas cxipto itu dengan penuh rasa hormat, kemudian memberi komando pada pengikut pangeran kegelapan yang lain untuk memburu tuan Jack dan yang lainnya.
“aaauuu” keluh Halley yang mulai sadarkan diri, “syukurlah kau sudah sadar anakku” jelas tuan Titan, “yaa aku merasa lebih baik sekarang, apa yang sebenarnya terjadi yah?” ujar Halley, “tak apa! Kita aman sekarang” timpal ayahnya, “lepaskan kalung dilehermu” tambahnya lagi, Halley melakukan apa yang ayahnya minta, dan memberikan kalung itu pada Gloria, “ini milikmu!” ujarnya, “terima kasih kau selalu menyelamatkanku” tambahnya saat berada dekat dengan Gloria. “putuskanlah sekarang!” ujar tuan Jack, “apa kau benar benar tak mengerti??? Aku tidak bisa melakukannya!” tegas Gara menatap tajam pada tuan Jack, “Harus! Jika kau ingin membantu untuk menemukan ayah Gloria!” timpal tuan Jack dengan segera. Gloria yang berada tepat disamping Halley melangkah perlahan menghampiri Gara, “ayahku bilang, kalung ini..” ujar Gloria menunjukan kalung yang diberikan Gara pada hari ulang tahunnya, “aku harus memakainya karena… karena ayah bilang kalung ini bisa melindungiku” tambahnya  seraya menunjukan kalung itu pada Gara, “bisa kau jelaskan?” tambahnya lagi, “butuh waktu yang cukup lama untukku agar bisa membuat kalung itu untukmu, rubi itu—sangat sulit aku menemukannya, dan aku telah memberinya mantra pelindung yang cukup kuat, agar kau tak pernah bisa dipengaruhi magis apapun, dan rubi itu telah aku beri air kehidupan, dimana kau harus terluka saat mendapatkannya, air itu yang akan melindungimu dari magis jahat sekalipun” ujar Gara menatap lembut pada Gara, “kalau begitu, bukankah aku akan baik baik saja? Selagi aku memakai kalung ini dan selagi ada dirimu Gara?” jawab Gloria, “bisakah kau melakukannya? Membuat koneksi denganku?” tambahnya lagi berharap Gara akan memenuhi keinginannya, “terikat denganku selamanya? Itukah yang kau inginkan?” ujar Gara, “aku tak akan pernah merasa keberatan” jelas Gloria, “baiklah, tapi… ada satu syarat” jelas Gara, “apapun” tegas Gloria, “suatu saat kau akan mengetahuinya!” timpal Gara, “lagipula aku tengah berjanji untuk menemukan ayahmu bukan?” jelasnya lagi, “baiklah… kita lakukan!” tegas Gara.
“kalian siap?” ujar tuan Titan, Gara dan Gloria mengangguk perlahan, kini mata Gara dan Gloria saling menatap, untuk sedetik Gloria menatap Halley, dan Halley membalas tatapan yang diberikan Gloria, telapak tangan Gara dan Gloria saling bertemu, perlahan mereka berdua menutup mata mereka, Gara mulai membacakan mantra untuk membuat koneksi dengan Gloria, seketika cahaya putih berselimut biru dan violet mengelilingi tubuh mereka berdua, bahkan membuat mereka melayang diudara, perlahan mereka membuka mata mereka dan turun perlahan sampai kaki mereka berpijak kembali, “waw!” ujar Gloria “rasanya menakjubkan!” tambah Gloria dan memeluk Gara, “baiklah karena kini kita terhubung, maka… kau harus memakai kalung ini agar kau bisa membawa ku—eemm maksudku kami pada ayah!” tambah Gloria dan memasangkan kalung pemberian ayahnya keleher Gara, “baikalah, kita harus bersiap sekarang” ujar tuan Titan, “brak..brak..brak…” terdengar hentakan seperti Troll sedang berada dekat dengan mereka, “Gloria terjatuh kepelukan Halley, dan Halley meraihnya, Gara merasa geram melihat kejadian itu, tapi ini sungguh bukan saat yang tepat untuk memikirkan hal semacam itu, “itu Troll” jelas Halley, “kita tidak bisa melakukannya sekarang kalau begitu, Gloria harus terfokus!” jelas tuan Jack. Tidak ada yang mereka semua pikirkan selain lari dari tempat itu secepat mungkin, mereka berlari sekencang yang mereka bisa lakukan, cukup jauh mereka berlari hingga mereka terperosok dalam sebuah lubang, dan itu lubang yang cukup dalam, mereka semua berteriak hingga mereka mendarat “aaauuu!” jelas semuanya, Gara terjatuh pertama kali, diikuti Haxio dan tuan Titan kemudian Halley dan Gloria yang terjatuh tepat dipangkuan Halley, Gara bangkit dan membantu Haxio serta ayah Halley bangkit, dan Halley membantu Gloria, dan Gara sungguh sangat memperhatikan itu, “tunggu dulu! Mana tuan Jack!” ujar Haxio, “dimana dia?” tambahnya lagi, “oohh tidak—sesuatu menangkapnya” ujar Gloria cemas “aku tak tahu itu apa?” tambahnya, “itu adalah nox!” jelas Gara, “kau tahu?” timpal Halley, “apa kau lupa! Kini aku dan Gloria terhubung, aku bisa melihat apa yang dia lihat dalam pikirannya!” jelas Gara, “nox ? mahluk apa itu?” ujar Gloria, “tak pernah ada yang tahu wujud mereka seperti apa, mereka lebih dikenal sebagai bayangan, cepat dan bisa berpindah dari satu tempat ketempat lainnya dalam waktu singkat, tidak dengan cara menghilang tapi mereka benar benar secepat kilat!” jelas Haxio “baiklah kalau begitu kita tak punya cukup waktu!” jelas tuan Titan, “tapi dimana kita sebenarnya?” ujar Gara, “lihat sepertinya ini mengarah pada sesuatu” ujar Gloria, “tunggu tunggu! Ini—aku tahu tempat ini…” ujar tuan Titan, “Halley kau ingat tempat ini?” tambahnya lagi, “ahh—iya aku ingat! Ayah pernah membawaku kemari bukan? Ini tempat kenangan ayah dan ibu bukan?” jelas Halley, “ kau benar, ini akan mengarah pada sebuah bukit” jelas tuan Titan, “bukit yang benar benar indah” tambah Halley, “aku tak yakin akan sama seperti dulu, tapi kita harus memastikannya!” jelas tuan Titan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar