Jika ku tanya, kau percaya pada mimpi? terutama untuk mimpi yang kau bangun dengan anganmu sendiri? dan jika ku tanya, seberapa dekat dirimu dengan mimpi yang sedang kau coba hampiri saat ini? Adakah saat dirimu merasa lelah saat kau dibuat lari oleh mimpimu? Seberapa kencang kau berlari? Berapa banyak langkah yang telah kau ambil? Mimpimu itu... pantaskah untuk kau raih?
Entahlah ada saat dimana aku hanya ingin menyerah atas setiap mimpi yang telah kuukir dalam asa, ada saat dimana rasanya ingin saja menghentikan langkah lalu berubah haluan untuk mimpiku yang lain, ada saat dimana langkah ini terhenti dengan sendirinya, ada saat dimana hanya saja ada waktu yang ingin kulewati.
Seberapa kuat dirimu untuk tetap bertahan, dan seberapa lemah dirimu hingga kau hanya ingin menyerah? Akankah ada keajaiban disaat kaki kakimu sulit untuk melangkah, akankah ada jalan yang tersembunyi saat disekelilingmu hanya ada tembok tembok besar? akankah ada sebuah cahaya yang akan menuntunmu saat semuanya hanya gelap, saat kau tak bisa melihat apapun sehingga kau akan kalut dalam menentukan langkahmu selanjutnya.
Untuk mimpimu yang masih belum dapat kau lihat, kau masih mempercayainya? Membayangkan saat kau benar benar meraihnya pastilah menakjubkan, jika menyerah bahkan sebelum melangkah, maka aku benar benar pecundang bukan? tapi... untuk beberapa alasan bisakah aku hanya berhenti mengejar mimpi yang tak ingin kuraih, bisakah aku berhenti melangkah untuk mimpi yang orang lain ukir untukku, bisakah aku hanya melangkah pada jalan yang ingin kutempuh? bukan jalan yang orang lain aturkan untukku... bisakah aku melakukannya? bisakah aku hanya bertindak dengan egoku? kurasa tidak, aku hanya perlu terus berjalan meski setapak demi setapak meski harus dihadapkan pada tembok tembok tinggi, meski harus terjatuh dan terluka saat tersandung kerikil, meski ku tahu masih ada batu batu besar yang harus kulalui, entah seberapa banyak rintangannya, apapun yang akan membuatku menghentikan langkahku, aku masih percaya... Mimpi itu meski mimpi yang orang lain ukirkan untukku, aku masih akan meraihnya... masih belum dan tidak akan meyerah sampai waktu benar benar menghentikanku, bahkan jika bumi tak mengijinkanku maka aku hanya perlu terus menatap jauh, bahkan jika kedua kakiku tak sanggup lagi melangkah akan kugunakan tubuhku yang lain untuk tetap berjalan, meski langkahku tunggal, meski langkahku terseok, meski....
Kini keraguan itu muncul lagi... bisakah dan akankah waktu memberiku kesempatan? Untukmu mimpi mimpi yang harus kuraih bisakah kau menunggu sampai aku tiba disana menjemputmu hingga akhirnya kita berjalan saling beriringan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar