Hari ini aku melangkahkan kakiku
ke sebuah taman, taman yang hanya berisikan hamparan rerumputan dan 3 buah
bangku panjang… Kini langit begitu biru, tentu bintang tak terlihat saat ini,
jadi aku tak bisa memintanya untuk menyampaikan kerinduanku padamu. Ku tulis
pesanku padamu kali ini di markas kita, langit benar benar indah jika kulihat
dari sini, aku bahkan bisa merasakan desiran angin mengelilingiku, rumah pohon
ini.. masih ingatkah Vio?
Sebuah rumah pohon yang dibuat
oleh ayah kita, untuk ulang tahun kita yang ke 9 yaa saat itu 08 Mei 2005.
Ingatkah mata kita ditutup oleh syal berwarna merah hadiah dari ibumu untuk
kita, tangan kita saling menggenggam dan kita melangkah dengan arahan tangan
hangat ayahku juga ayahmu yang kini tengah berada di surga melihat kita tumbuh…
Hanya satu reaksi kita saat syal itu dibuka lembut oleh bunda dan ibumu, yaa
kita menjerit lalu menatap satu sama lain terkagum dengan sebuah rumah pohon
bercatkan warna biru-hitam dengan nama kita dibagian atapnya. Ingatkah kamu
Vio… bagaimana sejak itu, rumah pohon itu menjadi markas kita. Aku ingat
bagaimana kau mengatakan ini “Pokoknya ini hanya miliki kita, gak boleh ada
seorang pun yang naik atau bahkan menginjakan kaki di rumah pohon ini. Janji?”
kau mengatakannya dengan senyuman yang terlukis indah, dan aku hanya bisa
membalas dengan tersenyum kearahmu sambil mengaitkan jari kelingkingku padamu
sebagai tanda janji kita.
Ku harap angin ini akan
membawakan pesan rinduku untukmu… Disinilah aku kembali membuka setiap memoriku
denganmu menikmati setiap desiran angin yang terhempas lembut kearahku…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar