Silahkan
baca cerita sebelumnya di FF_Tiga belas
Gara
dan Gloria membersihkan serpihan tubuh Chemo yang hancur, mereka membungkusnya
pada sehelai kain putih dan kemudian membawanya keluar, “kita harus
memakamkannya bukan?” ujar Gloria, “tentu!” timpal Gara, lalu menggali halaman
rumah tuan Jack dan menguburkan jasad Chemo, “Maaf aku tak berhasil
melindungimu lagi” ujar Gara, Gloria menangis dalam dekapan Gara, “akankah ini
berakhir?” ujar Gloria, “pasti, semua ini akan berakhir, aku akan melindungimu dan
terus ada disisimu, bukankah aku telah berjanji?” ujar Gara, “terlalu banyak
yang kau lakukan untukku Gara, terima kasih, maaf—maaf aku selalu membuatmu
melindungiku” ujar Gloria menatap Gara, “satu hal—satu hal saja, aku mohon
tetaplah bernafas, hanya itu yang perlu kau lakukan untuk membalas apa yang
telah aku lakukan untukmu” jelas Gara dan memeluk Gloria.
“Gara!
Gloria! masuklah!” sahut tuan Titan. Gara dan Gloria bergegas masuk setelah
memakamkan Chemo dengan layak, “bagaimana keadaanmu tuan Jack?” ujar Gara,
“sekarang kita harus secepatnya menemui ayahmu Gloria!” jelas tuan Titan
menatap tajam pada Gloria, “Gara! Kau—kau bisa melakukan perjalanan waktu
bukan? Seperti menghilang dan muncul dari satu tempat ketempat lainnya?” ujar
tuan Jack yang menghampiri Gara, “bukankah kau juga melakukannya?” timpal Gara, “tidak setiap penyihir dapat
melakukan hal seperti itu, meski iya—itu pasti mempunyai cara yang berbeda, aku
hanya dapat melakukannya khusus untuk tempat tempat yang pernah aku kunjungi,
tapi tidak dengan tempat asing!” jelas tuan Jack, “bagaimana caramu
melakukannya?” tambahnya, “aku?—aku entahlah, terkadang aku bisa pergi pada
tempat yang ada dibenakku, tapi aku terlalu sering untuk tersesat jika aku
tidak memfokuskan diri!” jawab Gara, “apa kau bisa melakukan hal semacam
telepati?” tambah tuan Titan yang masih terduduk disamping Halley,
“sepertinya—ada sebuah mantra yang bisa membuatku terhubung pada seseorang,
tapi jika aku melakukannya aku akan terus terhubung pada orang itu, kau
tahu—itu seperti mengikat seseorang”
jelas Gara, “kau bisa membuatnya dengan Gloria? Aahh sebenarnya aku tidak yakin—tapi.. ini—ini seperti sebuah koneksi, saat Gloria memfokuskan diri pada ayahnya melalui kalung itu, dan kau bisa terhubung pada pikiran atau pengelihatan Gloria, saat itu kau bisa melakukan perjalanan—menuju arah yang ingin digapai oleh Gloria, yaitu ayahnya!” jelas tuan Titan, “kau benar! Ini bisa kita coba lakukan!” seru tuan Jack, “tapi bukankah itu akan mengikat Gara pada Gloria?” ujar Haxio, “tak ada masalah dengan itu bukan?” ujar Gloria, “lagipula Gara adalah teman, sahabat, bahkan kakak terbaik untukku, tak ada masalah jika aku harus selalu terikat padanya, emm—maksudku adalah jika ini seperti kontak batin, aku tak masalah dengan itu!” jelas Gloria, “aku tak bisa melakukannya!” ujar Gara, “kalian tak mengerti dengan apa yang kalian pikirkan tentang ini!” tambahnya dan pergi meninggalkan semua orang , ‘membuat koneksi? Dengan Gloria?’ pikir Gara yang kini terduduk menatap gelapnya malam, ‘tidak sama sekali, aku tak akan pernah bisa melakukannya’ pikirnya lebih keras. “apa ada sesuatu yang salah dengan membuat koneksi denganku?” ujar Gloria, “kau—kau tak mengerti Gloria—ini—ini tak semudah yang kau pikirkan—bukan hanya membuat sebuah koneksi!” jelas Gara, “pangeran kegelapan mungkin semakin mendekat, dan ayahku? Aku harus menemukannya, kau berjanji akan membantuku!” ujar Gloria yang berdiri tepat dibelakang Gara, Gara berdiri dan bergerak mendekati Gloria memegang kedua pundak Gloria dengan erat “bukan hanya pikiran kita—tapi—tapi tubuh kita secara tidak langsung akan membuat koneksi yang kuat, saat aku membuat koneksi denganmu—dan jika terjadi sesuatu denganku—tubuh kita akan sama sama merasakannya, bukan hanya tentang pikiran kita Gloria—kau harus mengerti, membuat koneksi dan kau tidak akan pernah bisa memutuskannya!” tambah Gara, “kau benar! Ini terlalu mengambil resiko untuk kalian berdua” jelas tuan Jack yang muncul dengan tuan Titan, “tapi tak ada cara lain selain membuat koneksi itu” tambah tuan Titan, “benarkah tak ada cara untuk memutuskannya setelah koneksi terjadi?” ujar Haxio yang muncul tepat dibawah kaki tuan Jack, “kematian!” jelas tuan Jack, “kematian kedua orang atau salah satu yang membuat koneksi yang akan membuat koneksi itu terputus!” tambahnya. “keputusan ada ditangan kalian berdua” jelas tuan Titan, “jika ini tak dapat kalian lakukan—tunggu! Ada cara lain” jelas tuan Titan, “apa?” ujar Gloria menghampiri ayah Halley, “tidak tidak—ini terlalu beresiko!” ujar tuan Titan, “apa kau—kau bercanda! Cara itu dapat membunuh anak itu!” seru tuan Jack yang memahami apa yang dipikirkan oleh rekannya, “bisa kau memberitahuku?” ujar Gloria, “tak akan pernah!” jelas tuan Jack, “yaa itu akan melukai kita semua jika gagal, bahkan itu dapat membunuhmu!” timpal tuan Titan. “arghhttt!” teriak Gloria, “ada apa???” ujar Gara ketakutan melihat Gloria yang nampak kesakitan, “pangeran kegelapan mendekat! Pikiranku terasa kacau! Kita harus pergi dari sini!” ujar Gloria, “baiklah semua bersiap!” perintah tuan Jack, mereka membuat lingkaran didekat tubuh Halley yang masih tak sadarkan diri, “semuanya berpegangan!” jelas tuan Jack dan kemudian mereka semua menghilang.
jelas Gara, “kau bisa membuatnya dengan Gloria? Aahh sebenarnya aku tidak yakin—tapi.. ini—ini seperti sebuah koneksi, saat Gloria memfokuskan diri pada ayahnya melalui kalung itu, dan kau bisa terhubung pada pikiran atau pengelihatan Gloria, saat itu kau bisa melakukan perjalanan—menuju arah yang ingin digapai oleh Gloria, yaitu ayahnya!” jelas tuan Titan, “kau benar! Ini bisa kita coba lakukan!” seru tuan Jack, “tapi bukankah itu akan mengikat Gara pada Gloria?” ujar Haxio, “tak ada masalah dengan itu bukan?” ujar Gloria, “lagipula Gara adalah teman, sahabat, bahkan kakak terbaik untukku, tak ada masalah jika aku harus selalu terikat padanya, emm—maksudku adalah jika ini seperti kontak batin, aku tak masalah dengan itu!” jelas Gloria, “aku tak bisa melakukannya!” ujar Gara, “kalian tak mengerti dengan apa yang kalian pikirkan tentang ini!” tambahnya dan pergi meninggalkan semua orang , ‘membuat koneksi? Dengan Gloria?’ pikir Gara yang kini terduduk menatap gelapnya malam, ‘tidak sama sekali, aku tak akan pernah bisa melakukannya’ pikirnya lebih keras. “apa ada sesuatu yang salah dengan membuat koneksi denganku?” ujar Gloria, “kau—kau tak mengerti Gloria—ini—ini tak semudah yang kau pikirkan—bukan hanya membuat sebuah koneksi!” jelas Gara, “pangeran kegelapan mungkin semakin mendekat, dan ayahku? Aku harus menemukannya, kau berjanji akan membantuku!” ujar Gloria yang berdiri tepat dibelakang Gara, Gara berdiri dan bergerak mendekati Gloria memegang kedua pundak Gloria dengan erat “bukan hanya pikiran kita—tapi—tapi tubuh kita secara tidak langsung akan membuat koneksi yang kuat, saat aku membuat koneksi denganmu—dan jika terjadi sesuatu denganku—tubuh kita akan sama sama merasakannya, bukan hanya tentang pikiran kita Gloria—kau harus mengerti, membuat koneksi dan kau tidak akan pernah bisa memutuskannya!” tambah Gara, “kau benar! Ini terlalu mengambil resiko untuk kalian berdua” jelas tuan Jack yang muncul dengan tuan Titan, “tapi tak ada cara lain selain membuat koneksi itu” tambah tuan Titan, “benarkah tak ada cara untuk memutuskannya setelah koneksi terjadi?” ujar Haxio yang muncul tepat dibawah kaki tuan Jack, “kematian!” jelas tuan Jack, “kematian kedua orang atau salah satu yang membuat koneksi yang akan membuat koneksi itu terputus!” tambahnya. “keputusan ada ditangan kalian berdua” jelas tuan Titan, “jika ini tak dapat kalian lakukan—tunggu! Ada cara lain” jelas tuan Titan, “apa?” ujar Gloria menghampiri ayah Halley, “tidak tidak—ini terlalu beresiko!” ujar tuan Titan, “apa kau—kau bercanda! Cara itu dapat membunuh anak itu!” seru tuan Jack yang memahami apa yang dipikirkan oleh rekannya, “bisa kau memberitahuku?” ujar Gloria, “tak akan pernah!” jelas tuan Jack, “yaa itu akan melukai kita semua jika gagal, bahkan itu dapat membunuhmu!” timpal tuan Titan. “arghhttt!” teriak Gloria, “ada apa???” ujar Gara ketakutan melihat Gloria yang nampak kesakitan, “pangeran kegelapan mendekat! Pikiranku terasa kacau! Kita harus pergi dari sini!” ujar Gloria, “baiklah semua bersiap!” perintah tuan Jack, mereka membuat lingkaran didekat tubuh Halley yang masih tak sadarkan diri, “semuanya berpegangan!” jelas tuan Jack dan kemudian mereka semua menghilang.
…
Pangeran
kegelapan tiba tiba muncul tepat didepan rumah tuan Jack, pangeran kegelapan
menutup matanya dan ia tak merasakan apapun atau seorang pun ada didalam rumah
itu, pangeran kegelapan terlihat murka atas apa yang dilihatnya, tiba tiba
rumah itu dihancurkannya dengan magis yang dimiliki pangeran kegelapan, kini ia
tahu, ia harus segera menemukan ayah Gloria jika ia tak mau kehilangan batu
itu, bagaimanapun ia harus mendapatkannya, ia memerintahkan para Cxipto untuk
lebih memperketat hutan ini, setiap mahluk yang ada dibawah pengaruh pangeran
kegelapan semakin waspada atas apa yang ada didalam hutan, namun pangeran
kegelapan merasakan sesuatu, ia menghilang dan muncul tepat dimakan Chemo,
makam itu dihancurkannya, dan ia meraih bongkahan tubuh Chemo, berusaha membaca
apa yang diketahui oleh sigung itu.
Pangeran
kegelapan mulai gelisah atas apa yang bisa dilihatnya dari mata Chemo, Chemo
terlalu banyak mengetahui mengenai tuan Alex, dan kini pangeran gelapan
mengetahui mengenai Gloria, ia tahu apa yang akan ia lakukan jika ia ingin
menemukan Alex akan lebih mudah jika ia menemukan terlebih dahulu anak gadisnya
yaitu Gloria Chadwix.
“bawa
Jack padaku! Hidup ataupun mati!” jelas perintah pangeran kegelapan pada salah
satu cxipto dihadapannya, “baik tuan” jelas cxipto itu dengan penuh rasa
hormat, kemudian memberi komando pada pengikut pangeran kegelapan yang lain
untuk memburu tuan Jack dan yang lainnya.
…
“aaauuu”
keluh Halley yang mulai sadarkan diri, “syukurlah kau sudah sadar anakku” jelas
tuan Titan, “yaa aku merasa lebih baik sekarang, apa yang sebenarnya terjadi
yah?” ujar Halley, “tak apa! Kita aman sekarang” timpal ayahnya, “lepaskan
kalung dilehermu” tambahnya lagi, Halley melakukan apa yang ayahnya minta, dan
memberikan kalung itu pada Gloria, “ini milikmu!” ujarnya, “terima kasih kau
selalu menyelamatkanku” tambahnya saat berada dekat dengan Gloria. “putuskanlah
sekarang!” ujar tuan Jack, “apa kau benar benar tak mengerti??? Aku tidak bisa
melakukannya!” tegas Gara menatap tajam pada tuan Jack, “Harus! Jika kau ingin
membantu untuk menemukan ayah Gloria!” timpal tuan Jack dengan segera. Gloria yang
berada tepat disamping Halley melangkah perlahan menghampiri Gara, “ayahku
bilang, kalung ini..” ujar Gloria menunjukan kalung yang diberikan Gara pada
hari ulang tahunnya, “aku harus memakainya karena… karena ayah bilang kalung
ini bisa melindungiku” tambahnya seraya
menunjukan kalung itu pada Gara, “bisa kau jelaskan?” tambahnya lagi, “butuh
waktu yang cukup lama untukku agar bisa membuat kalung itu untukmu, rubi
itu—sangat sulit aku menemukannya, dan aku telah memberinya mantra pelindung
yang cukup kuat, agar kau tak pernah bisa dipengaruhi magis apapun, dan rubi
itu telah aku beri air kehidupan, dimana kau harus terluka saat mendapatkannya,
air itu yang akan melindungimu dari magis jahat sekalipun” ujar Gara menatap
lembut pada Gara, “kalau begitu, bukankah aku akan baik baik saja? Selagi aku
memakai kalung ini dan selagi ada dirimu Gara?” jawab Gloria, “bisakah kau
melakukannya? Membuat koneksi denganku?” tambahnya lagi berharap Gara akan
memenuhi keinginannya, “terikat denganku selamanya? Itukah yang kau inginkan?”
ujar Gara, “aku tak akan pernah merasa keberatan” jelas Gloria, “baiklah, tapi…
ada satu syarat” jelas Gara, “apapun” tegas Gloria, “suatu saat kau akan
mengetahuinya!” timpal Gara, “lagipula aku tengah berjanji untuk menemukan
ayahmu bukan?” jelasnya lagi, “baiklah… kita lakukan!” tegas Gara.
“kalian
siap?” ujar tuan Titan, Gara dan Gloria mengangguk perlahan, kini mata Gara dan
Gloria saling menatap, untuk sedetik Gloria menatap Halley, dan Halley membalas
tatapan yang diberikan Gloria, telapak tangan Gara dan Gloria saling bertemu,
perlahan mereka berdua menutup mata mereka, Gara mulai membacakan mantra untuk
membuat koneksi dengan Gloria, seketika cahaya putih berselimut biru dan violet
mengelilingi tubuh mereka berdua, bahkan membuat mereka melayang diudara,
perlahan mereka membuka mata mereka dan turun perlahan sampai kaki mereka
berpijak kembali, “waw!” ujar Gloria “rasanya menakjubkan!” tambah Gloria dan
memeluk Gara, “baiklah karena kini kita terhubung, maka… kau harus memakai kalung
ini agar kau bisa membawa ku—eemm maksudku kami pada ayah!” tambah Gloria dan
memasangkan kalung pemberian ayahnya keleher Gara, “baikalah, kita harus
bersiap sekarang” ujar tuan Titan, “brak..brak..brak…” terdengar hentakan
seperti Troll sedang berada dekat dengan mereka, “Gloria terjatuh kepelukan
Halley, dan Halley meraihnya, Gara merasa geram melihat kejadian itu, tapi ini
sungguh bukan saat yang tepat untuk memikirkan hal semacam itu, “itu Troll”
jelas Halley, “kita tidak bisa melakukannya sekarang kalau begitu, Gloria harus
terfokus!” jelas tuan Jack. Tidak ada yang mereka semua pikirkan selain lari
dari tempat itu secepat mungkin, mereka berlari sekencang yang mereka bisa
lakukan, cukup jauh mereka berlari hingga mereka terperosok dalam sebuah lubang,
dan itu lubang yang cukup dalam, mereka semua berteriak hingga mereka mendarat
“aaauuu!” jelas semuanya, Gara terjatuh pertama kali, diikuti Haxio dan tuan
Titan kemudian Halley dan Gloria yang terjatuh tepat dipangkuan Halley, Gara
bangkit dan membantu Haxio serta ayah Halley bangkit, dan Halley membantu
Gloria, dan Gara sungguh sangat memperhatikan itu, “tunggu dulu! Mana tuan
Jack!” ujar Haxio, “dimana dia?” tambahnya lagi, “oohh tidak—sesuatu
menangkapnya” ujar Gloria cemas “aku tak tahu itu apa?” tambahnya, “itu adalah nox!” jelas Gara, “kau tahu?” timpal
Halley, “apa kau lupa! Kini aku dan Gloria terhubung, aku bisa melihat apa yang
dia lihat dalam pikirannya!” jelas Gara, “nox
? mahluk apa itu?” ujar Gloria, “tak pernah ada yang tahu wujud mereka seperti
apa, mereka lebih dikenal sebagai bayangan, cepat dan bisa berpindah dari satu
tempat ketempat lainnya dalam waktu singkat, tidak dengan cara menghilang tapi
mereka benar benar secepat kilat!” jelas Haxio “baiklah kalau begitu kita tak
punya cukup waktu!” jelas tuan Titan, “tapi dimana kita sebenarnya?” ujar Gara,
“lihat sepertinya ini mengarah pada sesuatu” ujar Gloria, “tunggu tunggu!
Ini—aku tahu tempat ini…” ujar tuan Titan, “Halley kau ingat tempat ini?”
tambahnya lagi, “ahh—iya aku ingat! Ayah pernah membawaku kemari bukan? Ini
tempat kenangan ayah dan ibu bukan?” jelas Halley, “ kau benar, ini akan
mengarah pada sebuah bukit” jelas tuan Titan, “bukit yang benar benar indah”
tambah Halley, “aku tak yakin akan sama seperti dulu, tapi kita harus memastikannya!”
jelas tuan Titan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar